Ngeblog, Merekam Kenangan dan Memori Terbaik dalam Hidup
Sejauh ini, saya masih merasa perjalanan ngeblog masih sesingkat ini. Banyak hal yang masih abu-abu saya jalani. Salah satu alasannya, mungkin karena saya tidak fokus. Ikutan kelas sana-sini. Dapat tugas yang harus disetorkan sesuai deadline. Belum lagi kelas antologi yang jelas-jelas menunggu kontribusi.
Ngeblog masih menjadi aktivitas yang saya tekuni. Namun jika sudah bicara perkara riset kata kunci saja, saya sudah bingung. Pernah beberapa kali ikutan kelas riset kata kunci untuk tulisan blog, tetapi ya karena kurang fokus, ilmu yang didapat juga seadanya.
Hingga pada akhirnya mendapat pesan yang membuat hati cukup berbunga.
Salah seorang kawan saya berhasil lulus seleksi CPNS. Ia merasa terinspirasi dari tulisan yang saya tulis di blog.
Meracik Rencana Ngeblog Lebih Matang
Saya terkesiap seketika. Tulisan sederhana saya yang nyaris ditulis tanpa memikirkan riset, berhasil sampai kepada pembaca yang tepat. Bagaimana jika tulisan tersebut direncanakan dengan matang? Wah, bisa-bisa kekuatan sampai pada pembaca bisa lebih luas lagi.
1. Memutuskan ikut kelas
Saya menemukan kelas gratis dengan ilmu mahal. Mentor memberikan ilmu terkait blogging. Peserta kelas diminta konsisten menulis setiap pekan dengan beberapa ketentuan.
Awalnya saya ragu berhubungan dengan kata konsisten. Namun ternyata tidak semenakutkan yang saya duga.
Tiap pekan saya rurin setor tulisan meski kadang mepet deadline. Kelas ini membuat saya bertumbuh perlahan. Mengenal kata kunci dalam tulisan mulai saya pelajari pelan-pelan.
2. Ikut komunitas blogwalking
Aktivitas blogwalking yang ditujukan menambah jumlah kunjungan, ternyata tidak begitu bagi saya. Saya juga belajar mengenalai tulisan yang menang lomba, permintaan klien, dan hal iannya,
Apalagi komunitas ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjaga amanah. Semua anggota boleh berpartisipasi.
3. Membaca lebih banyak buku self help
Karena tulisan dalam blog adalah nonfiksi, saya jadi lebih banyak membaca buku genre itu. Benar kata orang bahwa apa yang kita masukkan adalah cerminan apa yang akan kita keluarkan. Input kata-kata bermakna menjadi rangkaian paragraf bernyawa.
Ngeblog secara tidak langsung membuka banyak kesempatan bagi saya mengenal peluang dunia tulis menulis. Misalnya, diundang sebagai pemateri blogging.
Menurut KBBI, impian adalah (barang) yang diimpikan; barang yang sangat diinginkan. Nah, dalam hidup ini pasti ada banyak hal yang menjadi impian kita. Ingin ini ingin itu banyak sekali kalau kata Doraemon.
Meraih Impian
Kunci meraih impian itu hanya satu, kok, yakni kesungguhan. Namun begitu, tidak ada kesungguhan tanpa dibarengi penyangga-penyangga seperti ini. Apa saja itu? Berikut tiga langkah jitu meraih impian yang harus kita punyai!
1. Keberanian
Modal pertama adalah berani. Ya, berani bermimpi! Apa pun itu yang menjadi tujuan kita. Kalau kita pernah menonton kisah motivasi seorang yang bernama Danang, yang menuliskan 100 impian dalam selembar kertas HVS, begitulah yang pernah saya lakukan. Hasilnya, alhamdulillah, satu per satu impian tersebut menjemput kenyataan.
Apakah tulisan itu jadi semacam sihir? Saya mengiyakan dalam hati. Dengan kata demi kata yang tertulis pada kertas itu saya semakin termotivasi meraih impian. Apalagi kertas tersebut ditempel di tempat strategis. Jadilah, hari-hari saya dipenuhi kekuatan impian.
2. Perjuangan
Setelah memiliki keberanian untuk bermimpi, langkah selanjutnya adalah berjuang untuk mendapatkan impian. Kerahkan seluruh daya yang bisa dilakukan. Jika merasa terkendala, jangan ragu untuk meminta bantuan. Jika tergabung dalam sebuah komunitas, itu akan lebih baik lagi. Sesama anggota komunitas tentu memiliki visi dan misi yang sama untuk memajukan komunitas.
Berjuang di Atas Rata-Rata Itu Penting!
Berjuang harus melebihi apa yang orang lain lakukan. Inilah salah satu trik ampuh yang saya lakukan. Saat teman saya terlelap dalam impian, saya telah bergegas bangun lebih awal. Meninggalkan kasur yang hangat. Lalu terhanyut dalam lautan ilmu.
3. Doa
Poin yang tak boleh kita lupakan. Setelah punya impian dan melakukan perjuangan, terus berdoa demi mengharapkan keridaan Allah SWT agar impian kita dapat tercapai. Jangan lupa, Allah SWT menilai setiap usaha yang kita lakukan.
4. Fokus pada target
Saat kita dalam proses mencapai target bisa jadi ada distraksi sebagai uji apakah kita akan tetap lurus pada tujuan atau malah berpaling. Fokus dan selalu jaga fokus tersebut. Ibarat berjalan di lorong gelap. Tetap jaga pandangan pada ujung terang lorong.
5. Rawat luka
Tak jarang bahkan sering ada sosok hadir dalam rangkaian perjalanan meraih impian.
"Mana mungkin bisa jika tanpa …."
Kalau nggak kuat-kuat menjaga fokus bisa-bisa oleng.
Luka membuat kita selalu terjaga bahwa ada energi yang harus dipelihara agar terus berkobar. Biarkan luka terus memerah hingga menemukan penyembuhnya.
6. Update dan upgrade kemampuan
Zaman sekarang semakin mudah dengan kehadiran teknologi. Belajar via jejaring maya terhampar luas. Kita tinggal merajut mau agar menghasilkan mampu.
7. Berani ambil peluang
Sobat tentu punya impian. Entah menjadi atau meraih sesuatu. Tak jarang kita merasa berputus asa. Entah karena keadaan atau ucapan. Namun percayalah, saat kita berserah padaNya dengan memanfaatkan peluang yang datang, akan selalu ada jawaban indah yang terkadang tak disangka. Jika belum tercapai, coba dan coba lagi. Semua ada masanya.
Satu dekade sudah. Saya memulai langkah ngeblog di tahun 2013-an. Saat itu tentu saja masih otodidak, isi postingannya hanya sekadar menyimpan dokumen agar mudah diakses kembali. Saat ini, berbagai hal, berupa materiil dan nonmaterial telah didapatkan lewat blogging. Alhamdulillah.
Blog Menjadi Kenangan dan Memori Terbaik dalam Hidup
Rekam Jejak Sang Pemimpi berhasil menjadi tagline blog ini yang turut senantiasa mewarnai hari-hari saya ke depannya. Banyak hal yang ternyata memberi warna berkat kehadirannya.
Mulai dari saya belajar blogging dari nol. Sama sekali tidak ada teman berdiskusi, hanya berteman postingan teman blogger. Hasilnya, tentu saja tidak sesuai harapan karena saya belajar blogging melompat-lompat. Padahal ada step by step yang harus dilalui agar pemahaman lebih terarah.
Blog ini menjadi kenangan sekaligus memori terbaik dalam hidup sebab ia pun turut menjadi saksi bagaimana seorang anak desa, bermodalkan kekuatan impian, berhasil meraih tujuan, bahkan jauh melebihi apa yang ia bayangkan sebelumnya.
Blog ini pula menjadi jalan pembuka seorang yang mulanya tidak gampang bergaul dan menjalin komunikasi dengan orang baru, kini lebih terbuka menghadapi berbagai situasu. Tidak lagi terkungkung katak dalam tempurung.
Rekam Jejak Sang Pemimpi akan selalu ada di hati. Bahkan kehadirannya tidak hanya sekadar tagline tapa arti. Banyak doa dan harapan yang tersemat. Jika nanti ada kenalan baru yang membaca kisah dalam blog ini, setidaknya tanpa berkesempatan bertatap langsung, ia bisa mengetahui bahwa ada seseorang di pelosok negeri sana yang penuh suka cita menyambut terkabulnya impian berkat jejak juang yang tak mengenal kata lelah. Semoga. (*)