Tip Menulis dan Mengirim Naskah ke Media
Jika diajak berbagai cerita tentang awal mula ngeblog, saya akan bercerita tentang menulis dan mengirim naskah ke media menjadi awal dunia menulis ini semakin saya cintai. Saya masih bisa merasakan sensasi deg-deg-an setiap membuka media Minggu pagi.
Jika saya menemukan nama tertera, seharian itu akan lebih indah rasanya. Sebaliknya, jika tidak, saya akan merasa kecewa. Namun nggak terlalu lama, sih, biasanya. Saya akan membaca karya yang dimuat hari itu untuk menjadi amunisi karya saya selanjutnya.
Menulis dan mengirim naskah ke media memang punya sensasi sendiri. Setidaknya momen ini menjadi pemicu aliran darah bekerja lebih keras daripada biasanya. Situasi itu mampu menghangatkan pagi yang mungkin masih diliputi dingin.
Cara Memilih Media yang Tepat
Saya lebih suka mengirim naskah ke media yang berbayar. Media yang memberikan honor berupa uang, buku, oleh-oleh, dan semacamnya. Untuk hal ini mungkin masing-masing orang punya pandangan. Bagi saya pemberian semacam itu, tanpa memandang jumlah dan bentuk, itu adalah salah satu cara untuk menghargai karya.
Saya akan lebih bersemangat untuk mengirimkan naskah terbaik. Saya akan berani bersaing. Saya akan belajar lebih keras jika kiriman pertama belum dapat diterima. Dari honor yang dijanjikan, saya akan terus berusaha menaklukkan media dengan daya upaya yang saya mampu.
Selain honor, tentunya saya juga memilih media yang memuat rubrik yang saya memiliki minat di dalamnya. Saat ini saya memiliki fokus pada naskah anak, artikel dan tulisan motivasi. Selainnya, mungkin saya tidak akan mengambilnya. Saya pernah membaca artikel, mungkin memang tidak mengapa untuk mencoba peluang baru. Namun saya sadar bahwa energi saya juga terbatas. Untuk naskah anak, artikel dan tulisan motivasi juga bisa bercabang menjadi banyak hal baru.
Media Cetak atau Media Online
Peluang publikasi terbuka untuk media cetak dan online. Kedua peluang ini sama-sama bisa dipilih karena ada keunggulan tersendiri. Sahabat bisa menulis dan mengirim naskah ke media sesuai dengan keinginan.
Media Cetak
Di media cetak, nama kita akan terpampang dan dibaca banyak pembaca. Bagi penulis, ia bisa mendapatkan bukti cetak penerbitan karya.
Media Online
Penulis bisa, sih, berbagi tautan pemuatan. Namun saran saya jangan hanya berbagi. Ambil juga screenshot karya. Bisa jadi pada suatu waktu entah terjadi sesuatu pada tautan pemuatan, penulis akan kehilangan bukti tayang.
Dimuat di media online juga memberikan kesempatan karya kita dibaca lebih banyak pembaca. Apalagi jika jumlah view dan share artikel itu cukup tinggi.
Tips Agar Naskah Diterima
Tips agar naskah diterima juga harus diperhatikan agar peluang naskah kita diterima lebih besar. Setidaknya ada tiga hal yang perlu menjadi fokus.
Gaya Tulisan
Gaya tulisan seperti apa yang media tersebut tayangkan. Ini bisa kita lihat dari karya yang tayang sebelumnya. Misalnya, ada media yang menyapa pembaca dengan sapaan tertentu. Kita bisa mengadopsi ini dalam tulisan kita agar tulisan yang kita hasilkan lebih menyentuh selera redaksi.
Tema Populer
Tema populer tentu akan lebih berpeluang dimuat karena membicarakan hal-hal yang sedang ramai pula dibicarakan. Media tentu ingin konten mereka ramai dibaca agar menciptakan traffic tinggi. Menulis tema populer itu artinya kita ikut berkontribusi terhadap tingginya jumlah kunjungan ke media online. Jika media cetak, akan makin banyak orang yang juga turut ingin membaca tulisan kita. Ini juga menambah banyak jumlah penjualan.
Persyaratan Media
Ketiga, tentu saja harus mengirimkan karya sesuai persyaratan yang tim redaksi tetapkan, ya. Pelajari dan ikuti betul persyaratan kirim media yang biasanya tertera di web atau halaman rubrik yang dituju.
Selamat menulis dan mengirim naskah ke media. Semoga naskah kiriman sahabat cepat tayang sehingga sampai pada banyak pembaca. (*)