Baterai Mobil Listrik, Dari Tambang Hingga Kendaraan, Bagaimana Prosesnya?

Mobil listrik semakin populer di seluruh dunia sebagai solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan. Salah satu komponen utama yang menentukan performa dan keberlanjutan mobil listrik adalah baterai.

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana baterai ini dibuat? Dari bahan mentah di tambang hingga akhirnya digunakan dalam kendaraan, berikut adalah proses lengkapnya.

Penambangan Bahan Baku

mobil listrik
sumber: https://www.freepik.com/free-photo/close-up-electric-car-france_20254640.htm

Baterai mobil listrik umumnya menggunakan lithium-ion, yang membutuhkan berbagai bahan mineral seperti:
  • Lithium (Li). Elemen utama dalam baterai.
  • Nikel (Ni). Meningkatkan kepadatan energi dan daya tahan baterai.
  • Kobalt (Co). Membantu stabilitas baterai dan memperpanjang umur pemakaian.
  • Grafit (C). Digunakan dalam anoda untuk menyimpan energi listrik.
Bahan-bahan ini diperoleh dari berbagai tambang di seluruh dunia, seperti lithium dari Amerika Selatan (Argentina, Bolivia, Chile), serta nikel dan kobalt dari Indonesia, Australia, dan Kongo.

Pemurnian dan Pengolahan Bahan Baku

Setelah ditambang, bahan mentah ini harus dimurnikan untuk menghilangkan kotoran dan meningkatkan kemurnian mineral. Proses ini melibatkan:
  • Pemurnian lithium menjadi lithium karbonat atau lithium hidroksida.
  • Peleburan dan pemurnian nikel serta kobalt agar dapat digunakan dalam katoda baterai.
  • Pengolahan grafit menjadi bentuk yang dapat digunakan dalam elektroda.
Proses pemurnian ini memerlukan teknologi tinggi dan memakan energi besar, sehingga para ilmuwan terus mencari cara agar lebih efisien dan ramah lingkungan.

Pembuatan Sel Baterai

Setelah bahan baku baterai siap, langkah berikutnya adalah merakit sel baterai, yang terdiri dari:
  • Anoda (biasanya berbasis grafit).
  • Katoda (mengandung lithium, nikel, dan kobalt).
  • Elektrolit (cairan yang memungkinkan pergerakan ion lithium).
  • Separator (memisahkan anoda dan katoda agar tidak terjadi korsleting).
Proses ini harus dilakukan dengan sangat presisi untuk memastikan baterai memiliki kapasitas besar, umur panjang, dan tingkat keamanan yang tinggi.

Perakitan Modul dan Paket Baterai

Setelah sel baterai dibuat, beberapa sel digabungkan menjadi modul, lalu beberapa modul disusun menjadi paket baterai yang dipasang di mobil listrik.

Dalam tahap ini, berbagai sistem keamanan ditambahkan, seperti:
  • Sistem pendingin untuk mencegah baterai terlalu panas.
  • Manajemen baterai (Battery Management System, BMS) yang mengontrol pengisian daya dan mencegah kelebihan muatan.
  • Pelindung mekanis untuk menjaga baterai tetap aman dalam kondisi ekstrem.

Pemasangan ke Kendaraan

Paket baterai yang sudah jadi kemudian dipasang ke mobil listrik, biasanya di bagian bawah kendaraan untuk menurunkan pusat gravitasi dan meningkatkan stabilitas.

Setelah pemasangan, mobil diuji coba untuk memastikan:
  • Efisiensi penggunaan daya.
  • Kinerja dan jangkauan baterai.
  • Keamanan dari kebocoran atau malfungsi listrik.

Penggunaan dan Daur Ulang

Baterai mobil listrik biasanya bertahan antara 8-15 tahun, tergantung pada cara penggunaan dan perawatannya. Setelah masa pakainya habis, baterai dapat:
  • Didaur ulang untuk diambil kembali lithium, nikel, dan kobalt.
  • Digunakan kembali sebagai penyimpanan energi di rumah atau jaringan listrik.
Teknologi daur ulang baterai terus dikembangkan agar lebih efisien dan mengurangi dampak lingkungan.

Invi Indonesia adalah penyedia kendaraan listrik dan aksesori berkualitas yang berkomitmen menghadirkan solusi mobilitas ramah lingkungan. Dengan teknologi inovatif dan desain modern, Invi Indonesia menawarkan berbagai pilihan kendaraan listrik yang efisien, nyaman, dan berkelanjutan. Selain itu, tersedia juga berbagai aksesori pendukung untuk meningkatkan pengalaman berkendara.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url