Launching Buku Antologi Tak Akan Menyerah dan Tak Berhenti Berjuang
Saya selalu terkesan dengan hal-hal luar biasa yang bisa ditularkan oleh orang-orang hebat melalui tulisan. Seperti saya yang sering sekali bisa termotivasi sehingga menyebabkan semangat kembali, saya kira begitulah yang orang-orang lain rasakan ketika berada dalam posisi saya. Menulis bisa membawa perubahan. Inilah kiranya yang menjadi semangat ketika launching buku antologi Tak Akan Menyerah dan Tak Berhenti Berjuang akhirnya diadakan pada 14 Agustus lalu.
Peluncuran buku yang dilakukan melalui zoom meeting itu sedikit pun tidak mengurangi antusiasme para penulis dan beberapa undangan peluncuran lainnya. Mendung boleh saja menggantung ketika saya menyaksikan acara. Namun hal ini bukannya membuat ngantuk melanda, malah semangat membara sebab saya mendapat tularan energi dari para penulis.
Tak Akan Menyerah dan Tak Berhenti Berjuang, Kita Pernah Berada Pada Posisi Lemah
Setiap orang akan membawa satu kisah dalam hidupnya. Itu unik karena jejak juang hingga berhasil meraih pada akhirnya adalah perjalanan yang tak sama. Setiap orang menjalani kisah istimewa menurut versinya masing-masing. Bagaimana para penulis Tak Akan Menyerah menuliskan ini semua dalam buku mereka?
Berkebutuhan Khusus Menjadikannya Istimewa
Salah seorang penulis mengungkapkan perjalanan hidupnya saat Allah swt. Memberikan amanah seorang anak berkebutuhan khusus. Memiliki anak istimewa dibandingkan anak lainnya menjadi tantangan tersendiri bagi Ibu Daumi. Beliau tak patah terus menjaga semangat memberikan yang terbaik bagi sang buah hati. Itu tak mudah karena pasti banyak tantangan yang sering kali membuat bayang-bayang lemah datang.
Menyerah kalah pada situasi tidak ada dalam kamus hidup beliau. Bu Daumi gigih memberikan pendidikan dan kasih sayang yang sama kepada putra-putrinya. Ia tak menciptakan jenjang sehingga tak ada luka yang terjadi dalam keluarga.
Tantangan dari lingkungan dan diri sendiri pasti ada. Inilah yang akhirnya dicurahkan Bu Daumi lewat tulisannya. Saat menuliskan rangkaian cerita ini ia seolah mendapatkan energi karena berhasil melepaskan simpul-simpul lelah sehingga perlahan menuju kesembuhan mental.
Lebih dari itu, melalui tulisan ini, Bu Daumi berusaha membersamai para ibu yang juga mengalami keadaan serupa dirinya. Bersama berjuang agar mereka dapat melalui jalan kehidupan istimewa yang hanya diberikan Yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada mereka yang terpilih.
Menjadi Korban, Menularkan Energi Baru
Salah seorang anggota dari Kemensos yang turut menjadi bagian dari penulisan buku ini menceritakan kisahnya ketika harus menghadapi kenyataan bahwa sang buah hati menjadi korban di pesantren.
Rumah tempat pendidikan yang diharapkan dapat menjaga keamanan sang buah hati sejatinya tidak selalu demikian. Bu Leni Eko berusaha untuk menyalurkan energi yang ia miliki tidak untuk lemah dan tunduk pada hal buruk yang memilih dirinya.
Ia memutuskan untuk menunagkan perasaan dan pengalaman tersebut dalam tulisan yang ia ikutkan pada buku antologi Tak Akan Menyerah. Bu Leni berusaha menularkan semangatnya. Beliau menunjukkan ketahanan beliau dalam menghadapai ragam situasi yang tidak baik-baik saja.
Beliau tahu bahwa di luar sana bisa jadi ada ibu lain yang menghadapi serupa dirinya. Lewat tulisan ini beliau ingin menemani para ibu dan memberikan rangkulan hangat, gandengan tangan erat, dan kalimat penyemangat.
Indscript Creative, Melesatkan Karya Dunia Kepenulisan Seluas-luasnya
Indscript Creative menyediakan ruang menulis yang sangat luas bagi para anggotanya. Sekolah Perempuan yang terus menjadi inspirasi bagi para penulis perempuan untuk terus semangat melesat melalui tulisan. Cukup banyak wadah menulis yang Indscript Creative tawarkan untuk mewadahi karya para anggota, salah satunya adalah kelas menulis buku.
Siap bersama, bergerak, dan berdaya bersama Indscript Creative? Jadikan impian tentang buku tak hanya hidup dalam keinginan. Yakinkan bahwa buku kita Pasti Terbit! (*)