SEO Checklist, Rahasia Trafik Blog Melesat!
Pertama kali menulis di blog, niat saya adalah bagaimana agar saya mudah menyampaikan informasi kepada teman yang membutuhkan. Caranya, dengan memberikan pranala secara langsung via pesan pribadi. Lambat laun keinginan itu berubah menjadi bagaimana caranya agar tulisan yang saya bagikan ‘mencari jalannya sendiri’ tidak perlu saya bagikan, tetapi orang bisa menemukan.
Di sinilah, saya berkenalan dengan apa yang disebut SEO (Search Engine Optimization) yang secara singkat diartikan bagaimana tulisan ramah mesin pencari sehingga manfaat tulisan tersebut bisa mengalir sampai jauh.
Kamis, 19 Juli 2024 lalu kami, para blogger terpilih Komunitas BRT, alhamdulillah berkesempatan mendapatkan tambahan ilmu tentang SEO Checklist. Jauh sebelum kelas ini dimulai saya cukup penasaran dengan kata Checklist tersebut. Apalagi materi ini disampaikan oleh seorang expert yang sudah lama berkecimpung di website ternama. Yuk, lanjut kita baca ulasan kelas yang berlangsung via Google Meet tersebut.
SEO Checklist for Blogger, Winning The Serp
Ternyata kata Checklist di sini memberikan pengertian bahwa ada poin-poin yang harus seorang blogger perhatikan ketika membuat konten. Jangan sampai terlewat agar apa yang diharapkan untuk tulisan tersebut benar-benar sampai dengan baik ke pembaca target.
Kak Miftahulk, ketika menangani website Klikdokter, mengungkapkan pengalaman luar biasanya ketika menerapkan SEO Checklist yang sering kali dinilai old school, ternyata menunjukkan hasil signifikan pada traffic blog yang menerapkannya. SEO Checklist menjadi batasan apa yang harus seorang blogger penuhi agar tidak terlewat satu poin pun.
Skill Dasar Konten Writer
Kemampuan kreatif
Seorang konten writer harus mampu menghasilkan tulisan yang bernas, berasal dari ide-ide kreatif mereka. Di tengah gempuran AI, bukan menjadi alasan ide ini tidak keluar, malah seorang blogger bisa mencoba berdamai dengan situasi ini dan berusaha agar ide kreatifnya benar-benar dapat dituangkan menjadi satu informasi yang berkualitas.
Media sosial menjadi salah satu tempat para konten writer mendapatkan ide-ide menulis kreatif. Setiap detik akan muncul informasi terkini. Meski semua harus ditelaah terlebih dahulu sebelum coba dituliskan dalam blog, ide dasar ini penting untuk menggerakkan tulisan.
Solutif
Apa yang dituliskan mengandung misi penulis yakni agar tulisan tersebut mampu menggerakkan. Mesin pencari juga akan merekomendasikan konten-konten yang memiliki nilai. Oleh sebab itu tulisan yang memiliki nilai memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan lebih banyak perhatian pembaca.
Keterampilan teknis
Ini terkait dengan penguasaan tools dan cara kerja laman mesin pencari. Saat ini banyak tools baik gratis maupun berbayar yang bisa digunakan untuk membantu seorang konten writer menghasilkan tulisan bernilai.
Pengembangan Topik Halaman
Ada tiga poin yang dapat mengembangkan topik halaman, yakni:
Brainstorming
Hal ini berguna agar konten yang dihasilkan menarik karena berasal dari ide-ide segar dan inovatif.
Story telling
Pada hakikatnya orang senang bercerita dan mendengarkan cerita Jadi hal ini ditangkap untuk kebutuhan iklan. Jika seseorang langsung ditawarkan penjualan banyak yang menolak. Namun bandingkan jika sebelum pengenalan produk, pembaca disuguhkan narasi yang memukau.
Base on Data
Setiap hari akan selalu ada informasi baru berkembang. Mudahnya, kita bisa mengecek laman media sosial. Namun tentu informasi yang tersaji masih mentah sehingga kita mesti mencari data pendukung konten sehingga mampu menghasilkan tulisan yang diangkat berdasarkan data yang telah dianalisa.
Positioning
Ternyata, saya harus mengemas ulang bagaimana cara saya mengisi konten blog. Berdasarkan paparan Kak Miftah, sebelum tulisan dibuat, seorang konten writer harus sudah membuat perencanaan. Tidak bisa menggunakan prinsip apa yang ingin ditulis, langsung tulisan. Apa yang kepikiran ingin dibahas, langsung bahas. Intinya jangan tuliskan konten tanpa perencanaan yang matang.
Menurut Philip Kotler, positioning merupakan tindakan untuk merancang produk sehingga mampu menciptakan kesan tertentu di dalam ingatan konsumen. Tentu harus ada sesuatu yang ditonjolkan produk agar tampak berbeda dan menarik minat, bukan?
Menulis Artikel dengan E-E-A-T
Saya kembali diingatkan bahwa dalam menulis konten, mesti memperhatikan empat poin ini sebab menyajikan tulisan yang disukai mesin pencari akan membuat tulisan tersebut masuk daftar rekomendasi.
Experience
Konten berdasarkan pengalaman penulis atau dapat mengungkapkan pendapat pribadi
Expertise
Konten yang ditulis oleh ahli, yang memiliki kredibilitas, kualifikasi dan pendidikan yang relate dengan topic yang ditulis
Authoritativeness
Reputasi website di kalangan pakar atau influencer, kewenangan seseorang dalam membahas topic YMYL
Trustworthiness
Bangun rasa percaya user terhadap kontennya, seperti menghindari praktik-praktik cloaking atau konten yang menipu.
Setelah membuat konten yang menerapkan E-E-A-T apakah perjalanan kita sampai di situ? Oh, tentu tidak karena performa artikel tersebut harus terus-menerus dipantau melalui Google Analytic, apakah sudah sampai pada pembaca target atau belum.
SEO Checklist, Bikin Makin Ribet Nggak?
Bagi pemula seperti saya mungkin akan bolak-balik mengecek kembali apa-apa saja yang perlu di-check list sesaat sebelum artikel diposting. Namun tentu beda cerita jika hal ini sudah menjadi sebuah kebiasaan.
Mungkin di awal ribet, ya. Namun percayalah dibalik keribetan tersebut akan ada hasil manis bagi traffic blog kita. Kak Miftahul sudah buktikan. Yuk, kita terapin SEO Checklist juga! (*)