Kalkulator Jejak Karbon, Semudah Ini Hitung Kontribusi
Halo sahabat, pernahkah kamu mendengar tentang kalkulator jejak karbon? Bagi yang baru pertama kali terpapar informasi ini, kalkulator jejak karbon adalah alat yang membantu kita menghitung emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari.
Dengan mengetahui jejak karbon, kita dapat memahami dampak aktivitas kita terhadap lingkungan dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya.
Kenali Bagaimana Cara Kerja Kalkulator Jejak Karbon
Kalkulator ini biasanya menanyakan informasi tentang berbagai aspek kehidupan kita, seperti:
- Konsumsi energi, penggunaan listrik, gas, dan bahan bakar transportasi.
- Kebiasaan transportasi, penggunaan mobil, motor, pesawat, dan transportasi umum.
- Konsumsi makanan, jenis dan jumlah makanan yang kita konsumsi, termasuk daging dan produk susu.
- Kebiasaan berbelanja, jumlah barang yang kita beli, terutama barang-barang yang diproduksi dengan proses yang menghasilkan emisi GRK tinggi.
Setelah memasukkan informasi ini, kalkulator akan menghitung emisi GRK kita dalam satuan ton CO2e (ekuivalen karbon dioksida).
Mengapa Kalkulator Jejak Karbon Itu Penting?
Nah, selanjutnya kita akan lebih jauh menjelajah. Bagaimana dan Mengapa Kalkulator jejak karbon membantu kita, sebab ternyata kalkulator jejak karbon itu dapat menginspirasi seperti:
- Memahami dampak aktivitas kita terhadap perubahan iklim.
- Mengidentifikasi area di mana kita dapat mengurangi emisi GRK.
- Membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan.
- Mendukung upaya global untuk memerangi perubahan iklim.
Carbon Trading Indonesia, Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Perubahan iklim menjadi salah satu isu paling mendesak di era modern. Indonesia, dengan kontribusi emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar keempat di dunia, mengambil langkah penting dalam memeranginya melalui carbon trading Indonesia.
Mengenal Carbon Trading Indonesia
Perdagangan karbon adalah sistem yang memungkinkan perusahaan atau individu untuk membeli dan menjual izin emisi GRK. Izin ini, yang disebut "kuota emisi", membatasi jumlah GRK yang boleh dilepaskan oleh suatu entitas.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target pengurangan emisi GRK sebesar 29% pada tahun 2030. Untuk mencapai target ini, pemerintah menerapkan sistem perdagangan karbon yang disebut "Bursa Karbon Indonesia" (BKDI).
BKDI diluncurkan pada November 2021 dan saat ini masih dalam tahap pengembangan. Tahap pertama BKDI hanya melibatkan sektor energi dan ketenagalistrikan, dengan 84 perusahaan yang diwajibkan untuk mengikuti sistem ini
- Manfaat perdagangan karbon
- Mendorong pengurangan emisi GRK
Perusahaan yang melebihi batas emisi mereka harus membeli kuota emisi dari perusahaan lain yang memiliki emisi lebih rendah. Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari cara untuk mengurangi emisi mereka.
Meningkatkan investasi dalam energi terbarukan: Perdagangan karbon memberikan insentif bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam teknologi dan proyek yang menghasilkan emisi GRK lebih rendah, seperti energi terbarukan.
Membuat ekonomi yang lebih hijau: Perdagangan karbon membantu menciptakan pasar untuk emisi GRK, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.
Tantangan perdagangan karbon di Indonesia
Kurangnya infrastruktur
BKDI masih dalam tahap awal pengembangan, dan masih banyak infrastruktur yang perlu dibangun untuk memastikan kelancaran sistem perdagangan karbon.
Kesadaran yang rendah
Banyak perusahaan dan masyarakat masih belum memahami konsep perdagangan karbon dan manfaatnya.
Harga kuota emisi
Harga kuota emisi di BKDI saat ini masih relatif rendah, sehingga belum memberikan insentif yang cukup bagi perusahaan untuk mengurangi emisi mereka.
Perdagangan karbon merupakan instrumen penting dalam upaya Indonesia untuk mencapai target pengurangan emisi GRK dan membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan. Meskipun masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, perdagangan karbon memiliki potensi untuk membawa perubahan positif bagi Indonesia dan dunia.
Hitung Jejak Karbon bersama CXR BRI
Nah, melalui platform CXR BRI memberikan dukungan terhadap perdagangan karbon untuk memberdayakan petani, pemilik lahan, sektor pertambangan dan energi untuk bekerja sama secara sinergis.
Carbon X-change Rakyat, atau CXR, bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia bertujuan untuk memfasilitasi dan mendemokratisasi perdagangan karbon di Indonesia.
Mari bersama-sama mendukung perdagangan karbon dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih hijau! (*)