Antisipasi KEK Pada Ibu Hamil, Sejak Dini atau Nanti?
Apakah sahabat adalah sedang merencanakan kehamilan? Sudahkan memahami informasi kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan hamil?
KEK adalah akronim dari Kekurangan Energi Kronis. Saat kuliah di DIII Kebidanan dahulu, pelajaran tentang asuhan kebidanan I (Kehamilan) pasti tak ketinggalan membahas tentang kondisi yang rentan terjadi pada ibu hamil ini.
Nah, apa, sih yang mengakibatkan KEK ini bisa terjadi? Apakah kehadirannya bisa diantisipasi sebelum hamil? Yuk, ikuti ulasan selanjutnya dan cari tahu antisipasi KEK pada ibu hamil!
Sebab KEK Terjadi, Pahami dan Antisipasi
Kekurangan energi kronis (KEK) adalah kondisi ketika seseorang mengalami kelelahan terus-menerus meski telah beristirahat. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, termasuk ibu hamil.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil terkena KEK, antara lain.
Asupan makanan yang tidak cukup
Asupan makanan yang tidak cukup merupakan faktor utama terjadinya KEK. Ibu hamil membutuhkan asupan energi yang lebih tinggi daripada wanita yang tidak hamil. Jika asupan makanannya tidak cukup, maka ibu hamil akan mengalami kekurangan energi.
Usia
Ibu hamil yang berusia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun lebih berisiko terkena KEK. Hal ini karena pada usia tersebut, metabolisme tubuh lebih rendah sehingga membutuhkan asupan energi yang lebih sedikit.
Tingkat aktivitas fisik
Ibu hamil yang melakukan aktivitas fisik yang berat lebih berisiko terkena KEK. Hal ini karena aktivitas fisik yang berat akan menguras energi tubuh.
Penyakit infeksi
Ibu hamil yang menderita penyakit infeksi, seperti malaria, HIV/AIDS, atau tuberkulosis, lebih berisiko terkena KEK. Hal ini karena penyakit infeksi dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan.
Faktor sosial ekonomi
Ibu hamil yang berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah lebih berisiko terkena KEK. Hal ini karena keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah umumnya memiliki akses yang terbatas terhadap makanan yang bergizi.
KEK pada ibu hamil dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil yang mengalami KEK lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia, preeklamsia, dan persalinan prematur. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu dengan KEK juga lebih berisiko mengalami masalah kesehatan, seperti berat badan lahir rendah, stunting, dan kematian neonatal.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mencegah terjadinya KEK.
Agar KEK Tidak Terjadi Pada Ibu Hamil
Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah KEK pada ibu hamil.
Perbanyak konsumsi makanan yang bergizi
Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu.
Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
Pada pemeriksaan kehamilan, dokter akan mengukur berat badan ibu hamil dan memeriksa kondisi kesehatannya. Jika dokter menemukan tanda-tanda KEK, maka dokter akan memberikan penanganan yang sesuai.
Ikuti program pemberian makanan tambahan
Pemerintah telah menyediakan program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil. PMT ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil sehingga dapat mencegah terjadinya KEK.
Ohya, berdasarkan hasil uji statistik menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara KEK dengan kejadian stunting pada ibu hamil, lo! Ibu hamil yang mengalami KEK berisiko 4,85 kali lebih besar menyebabkan stunting.
Bagi sahabat yang merencanakan kehamilan, ada aplikasi yang dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang dapat digunakan untuk memonitor kondisi sahabat, bahkan sejak perencanaan kehamilan.
Aplikasi ELSIMIL, Alat Sederhana untuk Cegah Stunting
Apakah sahabat sudah pernah terpapar informasi tentang aplikasi ELSIMIL? Aplikasi ini adalah singkatan dari Aplikasi Elektronik Siap Nikah & Siap Hamil.
Manfaat Aplikasi ELSIMIL
Aplikasi ini dapat membantu calon pengantin mempersiapkan diri menuju kehidupan pernikahan yang sehat dan bahagia.
Mendeteksi faktor risiko stunting
Aplikasi ELSIMIL memiliki fitur skrining untuk mendeteksi faktor risiko stunting pada calon pengantin. Faktor risiko tersebut meliputi kondisi kesehatan fisik dan mental, status gizi, dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
Menghubungkan calon pengantin dengan petugas pendamping
Calon pengantin yang memiliki faktor risiko stunting akan dihubungkan dengan petugas pendamping dari BKKBN. Petugas pendamping akan memberikan edukasi dan konseling kepada calon pengantin untuk menurunkan risiko stunting.
Memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi
Aplikasi ELSIMIL juga menyediakan informasi tentang kesehatan reproduksi, seperti cara mencegah kehamilan, cara menyusui, dan cara merawat anak. Informasi ini penting untuk diketahui oleh calon pengantin agar dapat menjalani kehidupan pernikahan yang sehat dan bahagia.
Penutup
Dengan menerapkan tips-tips di atas, antisipasi KEK pada ibu hamil dapat dicapai sedini mungkin. Kesehatan ibu hamil dan janin jadi selalu terjaga.
Sekarang ada pula aplikasi ELSIMIL yang dapat diunduh secara gratis melalui Google Play Store. Calon pengantin yang ingin menggunakan aplikasi ini dapat mendaftarkan diri dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK).
Jadi, sahabat nggak perlu khawatir lagi terjadi KEK saat hamil nanti, ya. Melalui sebuah perencanaan, hal yang dikhawatirkan bisa diminimalisasi sejak dini.
Salam sehat, ya! (*)