Meraup Kepak Semangat dari Patah Tumbuh Hilang Berganti
Alhamdulillah, sungguh satu kesyukuran bisa membaca buku setebal 265 halaman ini. Biasanya, saya memilih pergi setelah membaca beberapa halaman buku jika berhadapan dengan buku tebal. Ya, entah mengapa, untaian kata yang tak jarang seperti berputar di situ-situ saja, membuat saya enggan membaca keseluruhan halaman dan memilih beralih pada buku lain.
Ini menjadi berbeda ketika dalam satu waktu saya mendapatkan kesempatan membaca salah satu buku terbitan LovRinz Publishing berjudul Patah Tumbuh Hilang Berganti. Tiap halaman seolah memiliki kekuatan yang membuat saya seharusnya nggak mudah patah oleh keadaan. Masih ada mereka di luar sana yang punya jejak juang luar biasa untuk menggapai hingga mampu menggenggam impiannya.
Sang penulis, Yusnia Agus Saputri (@bianglalahijrah_), merangkai kata dalam buku bernuansa biru tua ini dengan begitu apik. Antar kata disusun sehingga membentuk kalimat yang mampu menggelorakan semangat bahwa kita harus berani memperjuangkan sebuah impian. Ujian dan alangan kerap datang, tetapi itu bukanlah sebuah alasan untuk mengurung impian.
Bagian awal buku dalam chapter Yang Patah Bertumbuh, pembaca akan diajak mengenal lebih dalam tentang sosok sang penulis, patah tumbuh yang ia alami dalam kehidupan, tangis dan tawa, senyum dan airmata yang silih berganti memainkan perannya. Meski begitu ia bukan sosok rapuh oleh keadaan. Ia bangkit, berjalan, berlari dan bertahan dalam keterbatasan, karena ia percaya bahwa setiap orang punya start dan timeline masing-masing.
Chapter kedua berjudul refleksi diri. Di sini penulis mengajak pembaca lebih dalam lagi memaknai setiap langkah yang telah ia jalani dalam hidup. Mengambil pelajaran berharga. Berusaha memandang sisi berbeda dari sebuah ujian. Bisa jadi kita patah oleh sesuatu yang telah diupayakan. Jangan bersedih terlalu lama karena rencana Allah (ternyata) jauh lebih baik.
Akhirnya saya tiba di chapter terakhir berjudul yang hilang dan berganti. Lewat baik kata indahnya penulis mengajak pembaca untuk lebih kuat lagi dalam menorehkan keinginan pencapaian impian. Seperti dalam tulisan berjudul Ciptakan bahagiamu, penulis berhasil menyadarkan saya bahwa bahagia adalah kewajiban setiap orang atas dirinya. Jangan biarkan ucapan orang lain mengusik rasa bahagia yang sejatinya hanya bisa dirasakan tiap-tiap diri. Rasa bahagia itu diciptakan sendiri tanpa perlu patah oleh komentar sana-sini.
Akhir kata, buku ini berhasil menjadi amunisi bagi diri yang kerap lelah dan hampir patah oleh keadaan. Membaca buku cetakan pertama Oktober 2022 ini sukses menyadarkan saya bahwa kita tidak sendiri dalam proses pencapaian impian ini. Kita punya sahabat yang ia pun pernah berada di titik terendah kita saat ini. Berjuanglah, karena semua kejadian ada alasannya. Tumbuh dan terbentuk, Atau jatuh, kian terpuruk.
Benar pula bahwa buku tebal ini tak jemu dipandang karena tiap halaman juga dilengkapi gambar dokumen pribadi penulis dan karikatur, bahkan quote inspiratif. Buku ini saya rekomendasikan buat sobat yang sedang dan ingin berjuang meraih impian. Kita bisa bersama, saling bergandengan dan menguatkan, untuk menggapai bintang yang kerlap-kerlipnya senantiasa ada untuk kita. Ia menunggu kita meraihnya. (*)
Sama halnya yang saya rasakan mbk... Buku ini justru menyadarkan saya untuk terus bangkit...