Gaya Fashion Kekinian Berikan Senyum Bumi Berkelanjutan


Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang, tapi kita meminjamnya dari anak cucu. 

Saat kecil, ada satu lagu yang sering terdengar jelang lebaran. Cuplikannya seperti ini.

Baju baru alhamdulillah,
dipakai di hari raya
Tak ada pun tak apa-apa,
masih ada baju yang lama

Lagu yang sederhana memang, tetapi ternyata memiliki rasa mendalam jika benar dalam pemaknaan.

Tak ada baju baru bukan sebuah petaka. Malah dengan pakaian lama, kita bisa hemat keuangan, uang yang mungkin ada sekarang bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Ya, memiliki baju baru bukan sebuah keharusan dalam perayaan dan kita sejatinya sudah diberikan pelajaran tentang hal itu sejak usia dini.

Berteman dengan Pakaian Berbahan Ramah Lingkungan 



Tren fashion ramah lingkungan sudah beberapa tahun terakhir mencuat. Hal ini didasarkan fakta bahwa pakaian, sebagai salah satu kebutuhan primer manusia juga turut berkontribusi pada kondisi lingkungan.

Sustainable fashion adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif industri pakaian. Konsep keberlanjutan ini hadir sebab kepedulian terhadap lingkungan juga ada dalam dunia fashion.

Komisi Ekonomi Eropa PBB menyatakan bahwa setiap tahun industri fashion dunia menyumbangkan tak kurang dari 20% limbah air bumi dan 10% dari emisi karbon dioksida di bumi. Tentu hal ini sangat serius, sehingga sangat perlu menjadi perhatian bersama.

Sebagai wanita yang peduli terhadap bumi, memilih pakaian berbahan ramah lingkungan adalah langkah kecil namun bermakna untuk mendukung keberlanjutan dan konservasi lingkungan. 

Semakin banyak orang yang peduli lingkungan dan dampak negatif dari industri fashion terhadap planet kita sungguh patut diapresiasi. Apakah kita mau menjadi bagian dari gerakan ini?

Adopsi Gaya Hidup Bertanggung Jawab Terhadap Alam


Setidaknya, kita bisa mengadopsi gaya hidup yang bisa memberikan hal terbaik bagi alam, seperti lebih peka terhadap hal-hal berikut terkait tren fashion ramah lingkungan. 

Bahan Organik


Pakaian berbahan organik terbuat dari serat alami yang ditanam tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia berbahaya. Contohnya, katun organik dan linen merupakan pilihan yang populer. Selain lebih ramah lingkungan, pakaian berbahan organik juga lebih nyaman dan cocok untuk cuaca tropis.


Bahan Daur Ulang


Pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan daur ulang seperti polyester dari botol plastik atau serat tekstil dari limbah pabrik. Dengan memilih pakaian berbahan daur ulang, Anda membantu mengurangi jumlah sampah tekstil yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan berkontribusi pada upaya daur ulang.

Bahan Ramah Tumbuhan


Ramie, tencel, dan bambu adalah contoh pakaian berbahan ramah lingkungan yang berasal dari tumbuhan. Serat-serat ini memiliki jejak karbon yang lebih rendah dan biodegradable, sehingga membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan.

Kenal Label Berkelanjutan


Cari label berkelanjutan seperti "Global Organic Textile Standard" (GOTS) atau "Fair Trade Certified" ketika membeli pakaian. Label ini menandakan bahwa pakaian diproduksi dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan sosial yang baik.

Dukung Brand Lokal 


Saat membeli pakaian, prioritaskan merek lokal yang berkomitmen untuk produksi berkelanjutan. Dukungan terhadap brand lokal juga mendukung perekonomian lokal.

Minimalisasi Pembelian Impulsif


Hindari membeli pakaian secara impulsif. Pikirkan dua kali sebelum membeli item baru dan pertimbangkan apakah Anda benar-benar membutuhkannya. Dengan memilih membeli dengan bijak, Anda akan memiliki pakaian yang lebih bermakna dan berharga.

Rawat Pakaian dengan Baik


Cara merawat pakaian Anda juga berpengaruh pada lingkungan. Ikuti panduan pencucian dan perawatan dengan baik agar pakaian tetap awet dan bisa digunakan lebih lama.

Berbagi atau Daur Ulang Pakaian Lama


Jangan langsung membuang pakaian lama yang sudah tidak Anda gunakan. Pertimbangkan untuk mendaur ulang atau mendonasikan pakaian yang masih layak pakai. Dengan cara ini, Anda membantu mengurangi limbah tekstil yang mencemari lingkungan.

Pakaian Vintage dan Thrift


Membeli pakaian vintage atau second hand dari toko-toko thrift adalah cara lain untuk berbelanja secara ramah lingkungan. Selain unik, Anda juga turut mendukung siklus fashion berkelanjutan.

Edukasi dan Berbagi Informasi


Sebagai seorang yang peduli lingkungan, Anda juga dapat berperan sebagai agen perubahan dengan menyebarkan informasi mengenai pentingnya berbelanja secara bertanggung jawab terhadap alam. 

Edukasi kepada orang lain tentang manfaat pakaian berbahan ramah lingkungan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk ikut berkontribusi dalam melindungi bumi.

Dengan memilih pakaian berbahan ramah lingkungan, Anda berpartisipasi dalam gerakan global untuk menjaga bumi agar tetap hijau dan lestari. 

Merangkul Keindahan Ramah Lingkungan

Industri fashion saat ini semakin menyadari pentingnya keberlanjutan dan ramah lingkungan. Bukan hanya dalam produksi pakaian, tetapi juga dalam pembuatan aksesoris fashion. Salah satu aspek yang mendapat perhatian adalah metode pewarnaan alami.


Mewarnai dengan Tidak Mencemari


Pewarnaan alami adalah proses menggunakan bahan-bahan alami seperti tanaman, buah, dan rempah-rempah untuk memberi warna pada aksesoris fashion.

Di era modern ini, pewarnaan alami mengalami kebangkitan popularitas karena berbagai alasan yang mendukung keberlanjutan dan konservasi lingkungan. Salah satu manfaat utama dari pewarnaan alami adalah penggunaan bahan-bahan alami yang berasal dari sumber-sumber tanaman yang dapat diperbaharui.

Ini berbeda dengan pewarnaan sintetis yang sering menggunakan bahan kimia berbahaya dan non-terbarukan. Dengan menggunakan bahan alami, proses pewarnaan tidak hanya lebih ramah lingkungan tetapi juga mengurangi dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Pewarnaan alami juga memberikan kesempatan untuk mempromosikan keanekaragaman hayati. Banyak tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pewarna alami juga merupakan tanaman yang mudah ditanam dan tidak memerlukan penggunaan pestisida atau pupuk kimia.

Dengan meningkatkan permintaan terhadap bahan pewarna alami, kita juga dapat mendorong praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan mengurangi kerusakan lingkungan.

Keindahan pewarnaan alami juga tak kalah menarik. Proses ini menghasilkan warna yang unik dan kaya, seringkali dengan tampilan yang lebih alami dan "dekat dengan alam". Aksesoris yang diwarnai dengan pewarnaan alami memiliki nuansa yang khas dan mampu menarik perhatian dengan daya tarik visualnya.

Dalam upaya menciptakan aksesoris fashion berkelanjutan, penting untuk memastikan bahwa bahan pewarna alami yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan berkelanjutan. 

Praktik pewarnaan alami yang benar juga melibatkan penggunaan teknik yang tepat untuk memastikan warna yang tahan lama dan tahan terhadap pemakaian serta pencucian.

Dalam proses pewarnaan alami, warna dihasilkan melalui ekstraksi pigmen dari berbagai sumber tanaman.


Beberapa tanaman dan bahan alami yang sering digunakan sebagai pewarna

Kunyit: Menghasilkan warna kuning cerah.
Secang: Menghasilkan warna merah muda hingga merah tua.
Indigo: Menghasilkan warna biru khas.
Bunga Marigold: Menghasilkan warna oranye yang cerah.
Kulit bawang merah: Menghasilkan warna ungu atau cokelat.

Menggunakan pewarnaan alami pada aksesoris fashion adalah langkah kecil namun berarti dalam mendukung keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

Dengan meningkatkan permintaan terhadap aksesoris fashion yang diwarnai secara alami, kita dapat mendorong industri fashion untuk beralih ke praktik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Para perancang dan konsumen fashion juga dapat berperan penting dalam mendukung tren pewarnaan alami dengan mendukung brand dan produsen yang mengutamakan penggunaan bahan-bahan alami dan praktik yang ramah lingkungan. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama menciptakan tren fashion ramah lingkungan.

Gambo, Kain Jumputan Nan Indah dari Musi Banyuasin

Kain Jumputan Nan Indah dari Musi Banyuasin

Dalam sebuah online gathering #2 yang diadakan Blogger Perempuan beberapa saat yang lalu, tema yang dibahas adalah Peran Komunitas untuk Menjaga Hutan dalam Mitigasi Perubahan Iklim, salah satu yang menarik untuk dicermati adalah Gambo Muba, yakni kain khas metode jumputan yang diwarnai dengan cara pencelupan pada getah gambir yang awalnya dianggap limbah dan dibuang sia-sia.

Gambo merupakan salah satu kain tradisional khas dari Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kain ini terkenal karena keindahan motifnya yang dibuat dengan teknik jumputan, sebuah proses tenun yang memerlukan ketelitian dan keterampilan tinggi dari para pengrajinnya.

Proses pembuatan Gambo dimulai dari pemilihan benang dan pewarna alami yang digunakan. Penggunaan pewarna alami menambah nilai estetika kain ini dan juga ramah lingkungan. Beberapa bahan alami yang digunakan untuk pewarnaan kain Gambo antara lain akar pohon mangrove, kulit pohon jengkol, dan daun indigo.

Setelah benang dipersiapkan, pengrajin kemudian melakukan proses jumputan. Teknik ini melibatkan penyisipan benang berwarna pada kain yang telah dipintal sebelumnya. Proses jumputan memerlukan ketelitian dan kreativitas untuk menciptakan motif yang indah dan beragam.

Keunikan Kain Gambo

Salah satu keunikan dari kain Gambo adalah motifnya yang menggambarkan alam dan kehidupan sehari-hari masyarakat Musi Banyuasin. Motif-motif tersebut mencakup gambaran alam seperti pohon mangrove, burung, dan ikan, serta kegiatan nelayan dan petani yang merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat di daerah ini.

Kain Gambo sering digunakan sebagai sarung atau kain pelikat oleh masyarakat Musi Banyuasin pada berbagai acara adat dan upacara. Selain itu, kain ini juga sering dijadikan sebagai souvenir atau oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.

Keberadaan kain Gambo juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Keterampilan dalam pembuatan kain ini telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, dan pengrajin kain Gambo banyak bermunculan di berbagai desa di Musi Banyuasin.

Menduniakan Kain Gambo


Sayangnya, meskipun keindahan dan keunikan kain Gambo, namun permintaan pasar belum begitu besar. Oleh karena itu, upaya untuk melestarikan dan mempromosikan kain Gambo menjadi sangat penting. Dukungan dari pemerintah, lembaga non-profit, dan para pelaku industri kreatif dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keindahan dan nilai budaya kain Gambo.

Kain Gambo merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang harus dilestarikan agar tetap hidup dan berkembang. Melalui promosi yang lebih intensif, kain Gambo dapat semakin dikenal di dalam maupun di luar negeri, sehingga permintaan pasar dapat meningkat dan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat pengrajin kain Gambo.

Dengan nilai seni yang tinggi dan cerita di balik setiap motifnya, kain Gambo adalah warisan budaya yang patut kita lestarikan dan banggakan sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Mari dukung dan kenali lebih jauh tentang kain Gambo dari Musi Banyuasin, sebagai salah satu simbol keindahan dan kearifan lokal Indonesia.

Inspirasi Tren Fashion Ramah Lingkungan untuk Kaum Muda

Tren fashion berkelanjutan semakin menjadi perhatian di kalangan anak muda yang peduli dengan lingkungan. Para generasi muda kini semakin menyadari pentingnya mengurangi dampak negatif industri fashion terhadap lingkungan dan mencari cara-cara untuk tampil modis dengan tetap ramah lingkungan.

Pilih Pakaian Bahan Organik


Anak muda kini lebih cenderung memilih pakaian dari bahan-bahan organik dan ramah lingkungan, seperti katun organik, linen, atau Tencel yang dihasilkan dengan proses produksi yang lebih berkelanjutan.

Tak Salah Berburu Pakaian Bekas


Mereka juga gemar menggunakan pakaian bekas yang dijual di toko vintage atau second hand, mengurangi limbah tekstil dan memanfaatkan kembali pakaian yang masih layak pakai.

Mix Match Kekinian


Konsep mix and match juga menjadi tren di kalangan anak muda. Mereka menggabungkan pakaian lama dengan aksesoris atau pakaian vintage untuk menciptakan gaya yang unik dan kreatif.

Dukung Brand Fashion Lokal


Tidak hanya itu, anak muda juga semakin aktif dalam mendukung brand-brand fashion lokal yang memprioritaskan produksi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kurangi Konsumsi Fast Fashion


Selain memperhatikan bahan dan proses produksi, anak muda juga mulai mengurangi konsumsi fast fashion yang cenderung menghasilkan limbah tekstil dalam jumlah besar. Mereka lebih memilih pakaian dengan kualitas yang baik dan tahan lama, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.


Pilih Aksesori Daur Ulang


Selain itu, tren fashion berkelanjutan juga mencakup aksesori dan sepatu ramah lingkungan. Anak muda mulai mencari aksesori dari bahan daur ulang atau bahan alami, seperti kulit tanaman atau biji-bijian, untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang merusak lingkungan.

Penutup


Kita dapat menikmati keindahan tren fashion ramah lingkungan dan mendukung upaya pelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang dengan mengaplikasikan pewarnaan alami.

Dengan semakin banyaknya anak muda yang mengadopsi tren fashion berkelanjutan, diharapkan industri fashion akan semakin terdorong untuk menghadirkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan dan berkontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan.

Dengan gaya yang modis dan bertanggung jawab, anak muda membuktikan bahwa fashion dapat menjadi alat untuk menyuarakan perubahan positif. Semoga tren fashion berkelanjutan di kalangan anak muda terus berkembang dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk menjadikan fashion sebagai wujud dukungan terhadap lingkungan yang lebih baik.

Tertarik ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang tren fashion ramah lingkungan? Sahabat bisa mendapatkan banyak insight dari beragam artikel yang disajikan di Laruna.

Selain itu, bagi Sahabat yang ingin berkontribusi lebih banyak dengan menyampaikan kabar baik tentang keberlanjutan dunia fashion yang ramah bagi bumi bisa pula bergabung menjadi kontributor Laruna Indonesia Fashion Forum di https://laruna.id/contributor/

Yuk, sama-sama, gegas bergerak berikan sumbangsih kita bagi bumi dengan lebih peduli pada tren fashion ramah lingkungan. Kita bisa kok, terlepas latar belakang yang kita miliki saat ini. (*)
Next Post Previous Post
24 Comments
  • Alfia D. Masyitoh
    Alfia D. Masyitoh 22 Juli 2023 pukul 09.15

    Wah, bagus sekali motif kain Gambo ini. Unik gitu ya.. Itulah, padahal kalo mau dieksplorasi lebih lanjut, banyak lo hasil kreasi lokal yang lebih ramah lingkungan daripada produk impor kayak merek2 terkenal yang selamai ini kita tahu. Cuma ya itu, minat masyarakat kita sendiri ternyata masih minim ke produk2 lokal ini. Pandangannya kalo pake merek2 kayak ZARA, Stradivarius, Uniqlo, H&M itu keren. Padahal merek2 ini yang paling banyak menyumbang limbah tekstil di dunia...

  • Ang Tek Khun
    Ang Tek Khun 22 Juli 2023 pukul 12.27

    Ini hal baru buat saya, ternyata fesyen dalam lingkup atau konteks industrinya, berperan banyak terhadap konsisi lingkungan. Salah satu bawaan lahir, saya jarang beli pakaian. Mungkin ini termasuk membantu lingkungan, hehehe

  • Mugniar
    Mugniar 22 Juli 2023 pukul 19.31

    Quote di awal tulisan ini jlebbb: Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang, tapi kita meminjamnya dari anak cucu. Iya ya .. benar ituh. Sekarang sudah harus banget memikirkan sustainability dan ekonomi sirkular, seperti menggunakan bahan pakaian yang ramah lingkungan.

  • Susi Susindra
    Susi Susindra 22 Juli 2023 pukul 22.48

    Dampak pewarna sintetik bagi kota yang memang usaha utamanya tekstil akan sangat terlihat. Daerah yang dekat dengan pusat industri kain juga sudah tercemar sungainya. Kembali ke pewarna alami sangat penting bagi kelestarian bumi.

  • Mutia Erlisa Karamoy
    Mutia Erlisa Karamoy 22 Juli 2023 pukul 23.00

    Aku suka motif Kain Gambo, dan memang UKM Fashion Indonesia itu sesungguhnya unik bahkan menggunakan bahan-bahan berkualitas terutama pakaian tradisional yang beberapa masih menggunakan bahan alami sebagai pewarna pakaian. Wajib bagi kita yang hidup di masa sekarang untuk melestarikan tidak hanya budaya tapi juga lingkungan agar anak cucu kelak bisa hidup nyaman di bumi. Kedepannya diharapkan tren fashion akan lebih membumi dan ramah lingkungan.

  • lailyfitrianimenulis
    lailyfitrianimenulis 24 Juli 2023 pukul 07.22

    Suka banget dengan motif Gambo ini, baru dengar juga. Memang limbah yang susah di daur ulang adalah pakaian, sehingga tak ada salahnya kita mendaur ulang baju lama dengan teknik jumputan misalnya, mix n macth ala anak muda dan belanja di baju-baju second, karena kalau bukan kita yang akan menjaga alam siapa lagi kan?

  • Andri Marza
    Andri Marza 25 Juli 2023 pukul 06.25

    Bantu lingkungan agar tetap sehat ternyata bisa dilakukan dengan cara yang sederhana ya, seperti menerapkan sustainable fashion ini contohnya. Motif gambo keren juga ya, baru pertama kali lihat nih.

  • SHalikah
    SHalikah 25 Juli 2023 pukul 06.51

    Jujur saya baru tahu tentang kain Gambo ini. Ternyata kain jumputan dari Sumsel ini ramah lingkungan ya pembuatannya.
    Trend fast fashion sekarang ini membawa pengaruh besar bagi lingkungan. Tapi sepertinya para produsen fast fashion pun mulai dipaksa untuk beralih ke produk-produk yang lebih ramah alam ya. Rasanya semakin sering lihat label organic cotton dan semacamnya di produk-produk mereka.

  • Min Nikunews
    Min Nikunews 25 Juli 2023 pukul 07.26

    Salah satu cara sederhana saya untuk terapkan tren fashion ramah lingkungan atau sustainable fashion ini adalah thrifting. Sayang ya kemarin sempat ada polemik dari pemerintah, tapi kayanya sudah selesai masalah itu ya?

  • Okti Li
    Okti Li 25 Juli 2023 pukul 08.43

    Tertarik nih dengan kain Gambo. Bagus dan ramah lingkungan.
    Memang tidak mudah ya kita berpartisipasi dalam fashion ramah lingkungan ini, tapi setidaknya ternyata banyak cara yg bisa kita lakukan. Mulai dari hal sederhana aja ya

  • KenniApril
    KenniApril 25 Juli 2023 pukul 13.00

    Bener nih, kalau mau beli baju mikirnya harus panjang. Atau mau buang baju buat lap atau ke sampah, dipikir berkali-kali dulu

  • Han
    Han 25 Juli 2023 pukul 18.47

    Wahh seruu, motifnya juga bagus-bagus bangett, ngga heran ya kalau harganya mahal. soalnya emang dibuat dengan proses yang panjang tapi alamii serta ramah lingkungaan

  • Dian Restu Agustina
    Dian Restu Agustina 25 Juli 2023 pukul 19.29

    Inspiratif artikelnya, terima kasih sudah mengedukasi juga mengingatkan semua.
    Btw, kain Gambonya cantiik sekali. Nah ini, di tengah tren fashion yang luar biasa menggoda pilihan tetap ada di tangan kita. Beberapa sudah saya lakukan nih, seperti beli produk lokal, berbagi, daur ulang, preloved dan lainnya...semoga dengan hal sederhana ini bisa ikutan berkontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan.

  • admin
    admin 25 Juli 2023 pukul 20.29

    Seberpemgaruh itu ya dunia fesyen terhadap lingkungan. Sangat tercerahkam dengan tulisannya. Terima kasih kak

  • Linda Puspita
    Linda Puspita 25 Juli 2023 pukul 23.04

    Masya Allah keren banget kain Gambo, motifnya terlihat unik dan adem di mata, menggambarkan alam dan kehidupan sehari-hari masyarakat Musi Banyuasin. Suka dengan tren fashion yang ramah lingkungan gini, semoga makin banyak peminatnya sehingga turut jaga lingkungan ya kak

  • Juwita
    Juwita 26 Juli 2023 pukul 03.29

    Sebenarnya peran penting kita sangat besar dalam memajukan fashion yang ramah lingkungan tapi sayang karena harga fashion ramah lingkungan yang terlalu tinggi membuat banyak orang mencari alternatif yang lebih murah tapi rentan pengrusakan lingkungan

  • Hanie Fidelity
    Hanie Fidelity 26 Juli 2023 pukul 05.47

    Alhamdulillah sekarang jadi banyak tahu, ada solusi alternatif bisa pakai kain Gambo, pewarnaannya juga cukup bagus apalagi dari memanfaatkan tumbuhan, sehingga bisa lebih ramah lingkungan. Nice option, aku jadi pengen cobain mix match sama kain Gambo ini.

  • ANGGITA RAMANI
    ANGGITA RAMANI 26 Juli 2023 pukul 07.42

    Aku penasaran sama kain gambo nih. Motifnya bagus, natural gitu. Auto langsung cek ke TokPed.

  • Mutia Erlisa Karamoy
    Mutia Erlisa Karamoy 26 Juli 2023 pukul 07.56

    Iya nih, sudah saatnya bahan baku fashion bisa didaur ulang sehingga tidak menambah banyak sampah yang tidak bisa atau lama terurai, kadang suka bingung mau dikemanakan pakaian-pakaian bekas pakai apalagi anak-anak tumbuh sangat cepat. Nah, jika bahan baku fashion bisa didaur ulang jadi ngak bingung lagi dan juga tentunya lebih ramah lingkungan.

  • Jejak Pena Oemy Ikbar
    Jejak Pena Oemy Ikbar 26 Juli 2023 pukul 08.28

    Saya baru tahu ada yang namanya kain gambo. Motifnya keren dan ramah lingkungan lagi. Kalau beli pakaian sekarang harus memperhatikan labelnya ya...bahannya terbuat dari bahan ramah lingkungan atau tidak.

  • Dee_Arif
    Dee_Arif 26 Juli 2023 pukul 10.01

    keren banget kain Gambo, motifnya terlihat unik dan adem di mata. Motifnya menggambarkan alam dan kehidupan sehari-hari masyarakat Musi Banyuasin ya mbak
    Salah satu kearifan lokal yg patut dilestarikan

  • lendyagasshi
    lendyagasshi 26 Juli 2023 pukul 11.56

    Seneng banget sama konsep sustainable fashion.
    Tapi tetep ya.. kudu disadari bahwa sebenernya kebutuhan kita akan baju tuh ya.. gitu-gitu aja.. Hanya keinginannya yang seringkali membuat kita berbelanja fashion secara berlebihan.

  • sylvianayy
    sylvianayy 30 Juli 2023 pukul 19.20

    sejauh ini paling susah itu meminimalkan pembelian impulsif karena suka tiba-tiba beli barang online, dikiranya butuh ternyata cuma pengen. harus belajar lebih menahan diri lagi. dan harus pilih-pilih produk juga yang mendukung sustainable fashion

  • Admin
    Admin 4 Agustus 2023 pukul 15.11

    Wah bagus banget memang ya kak motif dari fashionnya, saya suka melihat hasilnya

Add Comment
comment url