Perihal Jaga Hutan, Tanggung Jawab Siapa?
Halo, Sahabat Khansa. Menjaga hutan mungkin merupakan kata yang terkesan berat. Lantas sang pendengar melimpahkan amanah tersebut kepada orang lainnya
Ya, biar dia saja yang menjaga hutan. Biar orang di bagian pencinta lingkungan. Biar para mahasiswa mapala saja, dan banyak orang lainnya. Tentu saja hal ini sangat miris.
Jika bibit pembiaran ini dilakukan oleh satu orang lalu menular pada orang lainnya, bisa dipastikan panen limpahan bibit kurang bijak ini akan semakin merajalela.
Lantas, perihal menjaga hutan, siapa yang akan melaksanakannya?
Kemarin sore, mama, adik, dan saya berniat memperbaiki pagar belakang rumah yang roboh. Pagar tersebut berbatasan dengan lokasi semak hampir mirip hutan karena semak belukar memang dibiarkan di sana.
Di lokasi itu, saat mencangkul di kedalaman beberapa meter, kami menemukan timbunan plastik. Masih bagus. Hanya robek dan tidak menyisakan isi. Ya, bentuknya masih tetap seperti sedia kala. Jikapun rusak, ya hanya sedikit.
Ini timbunan, ya, Sahabat. Itu artinya ada banyak sampah plastik yang kami temukan.
Saat berbincang dengan mama, baru diketahui bahwa itu adalah bungkus sampah ikan yang dibuang mama bertahun yang lalu.
Saya takjub! Bertahun yang lalu tetapi sampah plastiknya masih awet. Ini mungkin potret kecil sampah plastik rumah tangga. Bagaimana bila kebiasaan kurang bijak ini dilakukan oleh banyak orang. Timbunan seperti apa yang terjadi tentu tidak bisa dibayangkan.
Hutan bukan tempat sampah, bukan? Dengan dalih rumah kita terbebas sampah, sungguh tidak adil rasanya hutan yang menerima “tanggung jawab” itu.
Bicara tentang Hutan, Bicara tentang Kehidupan
Hutan telah menyediakan apa yang manusia butuhkan. Udara segar, sandang pangan papan, tempat hidup satwa, dan mineral lainnya. Mungkin hutan tidak punya suara untuk berkata jangan. Ia selalu membuka diri terlebih untuk dapat berarti dengan berbagi. Ya, hutan adalah anugerah sang Pencipta
Jika lantas bencana datang padahal hutan telah terpancang luas di seantero nusantara, rasanya tak baik jika manusia tak segera menyadari bahwa telah ada yang salah dengan tindakannya selama ini. Mesti ada hal-hal yang telah menyakiti hutan kita.
Apa yang Bisa Kita Lakukan, Sahabat?
Melakukan hal yang baik untuk hutan sejatinya bukan hal susah. Asalkan ada kemauan untuk segera bangkit dan berbenah. Lakukan saja hal-hal sederhana di sekitar kita. Tentunya tanpa nanti. Tanpa perlu menunda besok ke besok. Tanpa perlu melimpahkan amanah pada orang lain. Ya, cukup diri kita saja.
1. Berjalan Kaki
Sederhana? Lebih banyak melangkah sudah lama diketahui baik untuk kesehatan. Sahabat bisa lihat banyak kaum manula yang memilih olahraga berjalan kaki di sore hari.
Oh ya, bahkan mama saya bilang kalau sewaktu SMP beliau harus berjalan kaki dari rumah menuju sekolah. Jaraknya? Saya perkiranan tak akan sanggup saya jalani di masa sekarang.
Mungkin ini yang menjadi jawaban, mengapa orang-orang dahulu lebih sehat. Tentang bijak dalam gaya hidup.
2. Menghapus surel secara berkala
Surel atau surat elektronik ini disimpan dalam sebuah cloud yang tentu membutuhkan daya bagi penyimpanannya. Ia menggunakan energi yang bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
3. Menggunakan sapu tangan
Sejak bertahun yang lalu, mama terbiasa membelikan kami sapu tangan di hari raya. Kebiasan itu terus berlanjut hingga dewasa, sehingga kami punya sapu tangan lumayan banyak.
Alih-alih menggunakan tisu yang bahan pembuatnya kurang ramah hutan, bolehlah kita kembali menggunakan sapu tangan.
Jika pun terpaksa harus menggunakan tisu, boleh pilih tisu yang bisa digunakan secara bolak-balik.
4. Tote Bag dan Tumbler Jangan Sampai Ketinggalan
Dua benda sederhana ini harus menjadi sahabat kita. Mereka berdua nggak butuh ruang besar di dalam tas bawaan kita. Saat dibutuhkan, keduanya bisa dijadikan penyelamat lingkungan.
Penutup
Menjaga hutan bukanlah hal sulit. Untuk mengambil amanah ini hanya butuh kesadaran. Kita semua adalah penjaga hutan. Lewat langkah kecil dan sederhana kita bisa kok berkontribusi.
Tentunya masih banyak kegiatan lainnya yang bisa dilakukan. Apapun itu selama menimbulkan dampak baik bagi hutan, segerakan saja. Karena menunda penjagaan terhadap hutan hari ini berdampak sungguh besar bagi kehidupan di masa mendatang.
Bagi kita, anak cucu, dan dunia!
#EcoBloggerSquad