4 Manfaat Biopori, si Kecil Bak Tentara Penjaga Bumi
Ketika masih berstatus staf pengajar di salah satu sekolah tinggi ilmu kesehatan di Sumatera Utara saya pernah berkesempatan mengikuti acara pengabdian masyarakat berupa pembuatan biopori. Itu adalah pengalaman tak terlupakan karena sebenarnya kegiatan tersebut tidak berhubungan langsung dengan profesi saya saat itu.
Dari kegiatan tanpa rencana tersebut, pikiran saya jadi terbuka, bahwa ada hal sederhana yang sejatinya bisa memberikan manfaat luar biasa. Apalagi kegiatan ini dilakukan dalam hal memenuhi tugas kuliah. Ini adalah sebuah langkah bijak yang layak mendapatkan apresiasi.
Bagi yang belum terpapar istilah biopori, artikel ini semoga dapat memberikan sedikit gambaran, ya. Saya juga pernah berada di tahap minim info tentang biopori, kok. Namun setelah mengetahui apa yang terkandung dari istilah tersebut, merasa perlu ambil bagian menyebarkan informasi ini.
Selangkah Lebih Dekat dengan Biopori
Nama lain dari biopori adalah lubang resapan. Hemat saya, jika dipisahkan, kata biopori adalah bio yang berarti kehidupan dan pori yakni pori-pori. Ya, bisa jadi seperti pori-pori kehidupan, ya.
Biopori ini berbentuk tegak lurus dengan diameter sekitar 10 hingga 30 centimeter. Fungsinya, sebagai tempat menimbun sampah organik sehingga dapat memberikan asupan makanan bagi hewan tanah dan akar pohon.
Manfaat Biopori Tak Hanya Bagi Hewan dan Tumbuhan
Sama seperti prinsip menabur dan menuai. Saat manusia memberikan kebaikan bagi alam, akan ada timbal-balik dari perlakuan tersebut. Alam juga akan memberikan umpan balik berupa kebaikan yang bisa jadi lebih besar lagi.
1. Pengurangan Sampah Organik
Sampah jenis ini sangat dekat dengan keseharian kita. Setiap hari pasti ada sampah organik yang dihasilkan. Tentunya juga ada pula yang disebut sampah anorganik. Kegiatan memisahkan kedua jenis sampah ini akan memudahkan dalam proses pengolahan kedepannya. Biopori membantu situasi ini. Apalagi jika kegiatan membuat biopori dilakukan di halaman rumah warga, tentu ini turut mewujud aksi edukasi tentang kepedulian terhadap lingkungan.
2. Pembuatan Pupuk Kompos
Saat duduk di bangku sekolah dasar saya masih ingat jika kompos dikaitkan dengan kesuburan tanah. Namun saat itu saya belum mengenal istilah biopori.
Nah, ternyata, biopori ini dapat menghasilkan pupuk kompos, lo. Sampah organik yang dimasukkan pada lubang resapan tersebut akan berubah menjadi pupuk kompos yang dapat menyehatkan tanaman. Sungguh hemat dan membawa banyak manfaat dengan satu aksi sederhana, ya, kan.
3. Pencegahan Banjir
Tumbuhan kerap mendapat perlakukan memilukan dengan penebangan tanpa rasa tanggung jawab. Padahal, dampak negatif dari keadaan ini kelak akan dirasakan oleh manusia sendiri, bukan.
Bencana banjir yang terjadi adalah buah dari tindakan yang mungkin dikira remeh-temeh. Ah, hanya satu pohon kok yang ditebang. Jika setiap manusia menebang satu pohon, tentu ini bukan angka yang main-main.
Biopori berperan dalam mencegah banjir karena lubang tersebut menjadi muara air hujan mengalir. Lubang-lubang biopori yang menampung sampah organik turut pula mempersiapkan diri menerima aliran air hujan.
4. Penyeimbang Kadar Air di dalam Tanah
Sebagai tempat subur, hewan tanah seperti cacing akan terdapat banyak di dalam biopori. Sifat hewan lumak ini yang dapat membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah tidak bisa dipandang kecil. Jalur-jalur dalam tanah yang ia ciptakan dapat membuat air meresap lebih dalam Fakta ini membuat kadar air di dalam tanah meningkat.
Membuat Biopori
Untuk membuat biopori, sahabat hanya memerlukan bor, pipa PVC dan penutup, sampah organik, dan air.
Langkah Pembuatan Biopori
- Tentukan lokasi pembuatan biopori
- Sirami lokasi terpilih agar lebih lunak
- Buatlah lubang tanah tegak lurus menggunakan bor dengan kedalaman 1 meter dengan diameter 10-30 cm
- Lapisi dengan pipa PVC dengan ukuran yang sama dengan lubang biopori
- Isilah lubang biopori dengan sampah organik
- Terakhir, tutupi lubang biopori dengan kawat besi atau pipa PVC
Manfaat biopori ini seperti tentara penjaga yang tidak terlihat. Ia bisa saja ada di pojok halaman. Ia bisa saja tersembunyi diantara dedaunan. Namun ketika manusia membutuhkan, misalnya untuk daerah perumahan di lingkungan perkotaan, biopori bisa bertindak sebagai penyelamat dampak kerusakan lingkungan.
Saat berhadapan dengan aktivitas alam, tentu sahabat rentan terserang dehidrasi bila asupan air kurang. Penuhi kebutuhan cairan dengan selalu membawa tumbler outdoor (https://eigeradventure.com/mountaineering-activity/equipment/water-storage), ya. Sehat tubuh, sehat pula lingkungan kita.
Apakah sahabat pernah membuat biopori? Jika belum, apakah tindakan jaga alam yang pernah sahabat lakukan? Yuk, bagikan!