Perubahan Persyaratan SBMPTN jadi SNBT, Apa Aja?

Untuk masuk perguruan tinggi, selain lewat jalur undangan atau SNMPTN tentu kamu juga mengenal istilah SBMPTN. Adapun jalur ini membantu para siswa yang ingin kuliah ke PTN untuk ikuti seleksi bersama menggunakan pola ujian tertulis secara nasional. Adapun SBMPTN sejak 2019 dilakukan dengan ujian tertulis berbasis komputer.

Namun perlu diketahui bahwa baru-baru ini istilah SBMPTN akan diganti dengan SNBT. Setidaknya pergantian istilah ini akan dilakukan di tahun 2023 mendatang lewat peraturan dari Kemendikbud Ristek yang juga sudah merupakan aturan resmi.

Tentunya para siswa saat sudah naik ke kelas 12 akan disibukkan dengan padatnya jadwal dan juga kegiatan. Di satu sisi, siswa juga tidak boleh lengah untuk melakukan perencanaan masuk ke perguruan tinggi apalagi yang mengincar PTN.

Menghadapi dua hal ini tentu saja terkadang hambatannya adalah siswa yang bisa kurang fokus karena harus bisa lulus SMA dan juga mengharapkan lulus ujian agar bisa masuk PTN yang diinginkan.

Bantuan dengan mengikuti konsultasi belajar ataupun bimbingan belajar, tentu bisa jadi salah satu dukungan agar siswa bisa mendapatkan dua hal yang diinginkan setelah lulus SMA/SMK. Yaitu bisa lulus dengan nilai yang bagus dan juga bisa melanjutkan kuliah ke PTN.

Perbedaan SBMPTN dan SNBT


Perbedaan SBMPTN dan SNBT

Peralihan dari SBMPTN ke SNBT pasti saja mengejutkan semua orang tidak hanya siswa tapi juga para guru. Di mana pergantian istilah ini bukan hanya sekedar istilah saja tapi juga ada perbedaan di dalamnya.

Adapun secara umum, aturan yang diubah adalah komposisi nilai raport untuk jalur prestasi dan ini berlaku untuk SNBP. Sementara soal TPA akan dihilangkan pada ujian seleksi dan kemudian untuk seleksi mandiri juga dibuat peraturan baru agar lebih transparan.

Peraturan tersebut tertuang pada Permendikbud Ristek nomor 48 tahun 2022. Untuk kamu, berikut ini beberapa perbedaan antara SBMPTN dengan SNBP.

Peserta Seleksi


Pertama untuk peserta seleksi sebenarnya tidak ada perbedaan antara SBMPTN 2022 dan SNBT 2023 nantinya. Perlu diketahui berdasarkan pasal 22 peserta SNBT merupakan siswa kelas 12 atau lulusan pendidikan menengah, paling lama 3 tahun terakhir. Jadi untuk kamu yang istilahnya gap year masih bisa ikut mencoba seleksi SNBT.

Jadwal Seleksi


Pada jadwal seleksi, sampai saat ini memang belum ditetapkan tanggal pasti pelaksanaannya. Namun untuk urutan pelaksanaan biasanya dilakukan terlebih dahulu SNBP yang dahulunya disebut SNMPTN. Kemudian setelah itu dilakukan SNBT, yang terakhir adalah seleksi mandiri.

Daya Tampung


Pada ujian seleksi ini daya tampung calon mahasiswa diterima PTN Badan Hukum porsinya adalah 30% sedangkan untuk PTN biasa 40%.

Pelaksanaan SNBT


Pelaksanaan SNBT masih menggunakan tes standar berbasis komputer namun pada peraturan SNBT yang tertuang pada pasal 6 disebutkan bahwa setiap calon mahasiswa bisa menempuh paling banyak dua kali SNBT saja.

Maka dari itu, sebaiknya kamu mempersiapkan diri untuk bisa memanfaatkan hal tersebut sebaik mungkin supaya bisa lulus masuk PTN.

Perlu dipahami juga bahwa PTN tetap bisa menambahkan berbagai persyaratan portofolio dan persyaratan lain untuk prodi tertentu yang memang butuh keterampilan spesifik.


Tes Skolastik


Mungkin kamu semua masih cukup asing dengan yang namanya tes skolastik ini. Adapun pada tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan kognitif, matematika dan kemampuan literasi siswa dalam berbahasa Indonesia dan juga Berbahasa Inggris.

Jika disederhanakan, tes skolastik ini punya kemiripan dengan TPS UTBK di tahun lalu. Yang mana fokusnya adalah pada kemampuan pikir siswa, kemampuan nalar dan juga cara untuk memecahkan masalah. Jadi pada tes skolastik ini tidak dibutuhkan yang namanya hafalan namun begitu bukan berarti pelajaran sekolah tidak ada fungsinya pada tes ini.

Karena untuk kamu bisa menjawab tes tersebut, maka butuh pemahaman dengan pelajaran di sekolah agar mudah dalam mengerjakan tes skolastik. Sehingga bisa disimpulkan bahwa fokus utamanya bukan pada hafalan tapi memahami setiap pelajaran dan cara menyelesaikan masalah sesuai dengan ilmu pengetahuan yang sudah kamu pelajari.

Jadi kamu tetap juga butuh yang namanya belajar namun bukan sekedar belajar biasa tetapi paham dengan apa saja pertanyaan dalam pelajaran tersebut dan cara memecahkan masalah yang ada pada tes.

Tentunya tes skolastik ini juga pasti sudah pernah dilewati oleh siapapun yang ikut try out pada platform konsultasi belajar atau bimbingan belajar. Di mana tes-tes tersebut lebih berfokus pada kemampuan logika dan berpikir urut, agar bisa menyelesaikan masalah pada tes.

Coba klik link ini untuk pilihan platform konsultasi belajar dan paket belajar yang dibutuhkan: https://www.quipper.com/id/video/paket-belajar/superplus-sma.

Metode yang bisa digunakan untuk menyelesaikan soal tes skolastik tentu saja sangat beragam. Jadi jika kamu mencoba metode A dan tidak bisa menemukan jawaban atas permasalahan, kemungkinan jawabannya ada pada metode B. Tentu saja semua metode bisa dicoba asalkan benar-benar cocok dan bisa menemukan permasalahan pada tes.

Kamu yang membutuhkan konsultasi belajar maka harus pilih platform terbaik untuk persiapan mengikuti SNBT. Bisa mencoba menggunakan platform Quipper. Platform belajar ini bisa diandalkan untuk bisa lulus SNBP dan juga SNBT pastinya, informasi lebih lengkap bisa klik link berikut: https://www.quipper.com/id/video/.
Next Post Previous Post
1 Comments
  • Admin
    Admin 28 November 2022 pukul 10.05

    Baru denger soal SNBT, memang yang selama ini sudah dikenal SBMPTN dan sering diburu. Buat yang punya anak yang sudah akan lulus SMA maupun SMK perlu tahu ini. Terima kasih informasinya!

Add Comment
comment url