5 Cara Jaga Daya Tahan Tubuh Post Pandemi, Sudah Terapkan?

Pagi ini saya terbangun dengan flu yang kembali menyerang. Saluran pernapasan tersumbat. Rasanya panas, gatal dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Saya memang punya alergi pada cuaca dingin. Jika malam tiba ditambah dengan dukungan hujan yang kerap membawa kenangan, flu saya bisa kambuh. Ia akan pergi bersama dengan naiknya mentari pagi menuju tempat tugasnya menyinari dunia.

Virus penyebab penyakit sangat mudah menghinggapi tubuh yang lemah, ya, kan? Alergi bisa diminimalisir dengan menghindari faktor pemicu timbulnya. Lebih penting dari itu adalah menjaga daya tahan tubuh.

Saat eksistensi pandemi sedang berada di puncak popularitasnya kemarin, saya masih ingat bahwa kita dituntut untuk melakukan 5M agar penularan bisa dihindari.

Nah, setelah pandemi mulai melandai, daya tahan tubuh juga nggak boleh lengah penjagaannya. Karena sejatinya virus penyebab penyakit itu akan tetap ada.

Menjaga daya tahan tubuh dilakukan setiap waktu tanpa harus terbatas saat pandemi atau bukan. Virus penyebab penyakit menari-nari di sekitar dan akan hinggap pada tubuh inang yang lemah. Duh, jangan sampai ia mampir dan betah bermukim di tubuh kita, ya.

Jika saat bicara olahraga kita ingat pada gerakan-gerakan berat yang membuat peluh bercucuran, maka itu salah, lo. Kecanggihan teknologi yang bisa kita saksikan dari video yang bertebaran di YouTube menampilkan banyak olahraga yang rekomendasi.

Olahraga tanpa alat dan tanpa loncat. Ini salah satu judul olahraga yang beberapa waktu lalu saya ikuti. Cukup 20 menit dan ini bisa dilakukan di rumah saja. Hasilnya? Keringat bercucuran dan tubuh terasa lebih segar setelahnya.

Sebagai seorang yang serasa dikejar-kejar waktu di pagi hari, saya memilih sarapan praktis, tetapi mampu membuat saya bertahan hingga tengah hari. Salah satu kiatnya adalah sarapan dengan sereal yang bisa diminum. Jadi, sambil terus sibuk mempersiapkan ini dan itu menuju tempat kerja, sarapan bisa terjaga.

Berbagai aktivitas dalam hidup membuat kita memang bisa jadi terpapar stres. Sesuatu yang tidak bisa dihindari tetapi bisa dilakukan pengalihan, misalnya dengan memandang problem dari sisi sebaliknya, mencoba memperbaiki sesuai kemampuan dan tentunya menyerahkan hasil akhir pada sang Pencipta.

Omong-omong tentang menjaga pikiran agar selalu berjalan sesuai koridornya, saya biasa melakukan hobi. Membaca, menonton, dan ngoprek blog. Khusus yang terakhir itu adalah hobi baru yang saya temukan setelah Rekam Jejak Sang Pemimpi punya tiga adik, yaitu Ketika Jejakku Menginspirasimu, Meniti Jembatan Impian dan Layar Tambat. Tentang ini, Insyaallah akan saya ceritakan kapan waktu, ya.

Tak sekadar enak, tapi juga harus mengandung nutrisi cukup untuk kesehatan. Salah satu makanan yang saya sukai adalah sesuatu yang mengandung jahe. Entah dijadikan tambahan pada makanan atau langsung diolah.

Resep praktis berikut mungkin bisa jadi salah satu referensi buat sahabat yang juga sedang gencar-gencarnya menjaga daya tahan tubuh post pandemi dengan cara simpel.

Beberapa ruas jahe dipotong kecil-kecil. Lalu geprek. Masukkan ke dalam panci yang telah diisi air secukupnya. Tambahkan gula merah dan serai lalu panaskan hingga mendidih. Konsumsi selagi hangat, ya!

Salah satu multivitamin yang biasa saya konsumsi adalah Redoxon. Apakah sahabat pernah mengosumsi produk keluaran PT Bayer Indonesia ini?

Jika belum, cobain, deh. Produk yang cukup dilarutkan dalam segelas air (200 ml) ini bisa membantu menjaga daya tahan tubuh karena mengandung vitamin C, vitamin D, dan Zinc.

Sahabat bisa pilih sesuai kebutuhan, ya.

Untuk Dewasa tersedia Redoxon® Vitamin C, Redoxon® Triple Action, dan Redoxon® Fortimun

Untuk Anak tersedia Redoxon® Kids Vitamin C

Untuk sahabat yang ingin melakukan test imunitas untuk mengetahui skor imunitas, bisa banget ke https://skorimunitas.redoxon.co.id/, lo. Cukup dengan tiga langkah mudah, yaitu jawab pertanyaan seputar kesehatan, mengisi data diri, dan mendapatkan hadiah langsung yang muncul di layar setelah selesai submit data diri. Gampang, ya, kan?

Jika sahabat sudah membeli tablet effervescent ini, jangan lupa untuk menyimpannya di tempat kering dan di bawah suhu 30 derajat celcius, ya, agar kemasan produk tetap terjaga.

Menjaga daya tahan post pandemi perlu dilakukan karena penyebaran virus penyebab penyakit bisa terjadi tanpa diduga. Tubuh lemah menjadi sasaran tepat bagi perkembangbiakannya. Tentu saja jika terkena penyakit, kita bisa jadi menjadi agen penyebar kuman ke keluarga. Nggak mau sampai terjadi, kan? 

Yuk, bersama lebih sehat dengan Redoxon. Lakukan test imunitas demi daya tahan tubuh yang lebih baik.