Mengenal Vitamin C dan Sejarah Penemuannya
Setiap orang pasti mengenal vitamin C. Pasalnya vitamin bernama kimia asam askorbat (ascorbic acid) ini memiliki peranan penting bagi tubuh. Sebut saja menjaga daya tahan dan kekebalan tubuh.
Apalagi di masa sekarang ini, selain cuaca yang mudah berpindah lokasi, kuman, bakteri, dan virus seolah riang menari-nari. Mengintai dan siap menyerang inang bertubuh lemah.
Duh, badanku mulai mering, nih!
Duh, meler, nih. Jadi susah tidur!
Dan banyak keluhan lain yang akhirnya mengganggu aktivitas. Nggak banget, ya, kan?
Vitamin C larut dalam air dan jaringan tubuh dapat menyerapnya. Sayangnya, vitamin ini tak dapat tersimpan dengan baik dalam tubuh. Satu-satunya cara supaya tubuh tak kekurangan vitamin ini adalah mengonsumsi suplemen atau makanan yang kaya Vitamin C.
Suplemen banyak kok yang diedarkan melalui jaringan apotek atau toko obat. Bebas variasi dan banyak pilihan harga yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jadi, nggak ada alasan untuk berhenti berusaha untuk menjaga kesehatan prima.
Makanan yang kaya vitamin C juga lebih banyak lagi. Tentunya makanan lebih mudah diketahui dari masa asalnya. Karena konsumen bisa mengetahui perjalanan mulai sejak bahan makanan dibeli, pemrosesan hingga akhirnya dapat dikonsumsi.
Sejarah Penemuan Vitamin C
Semuanya berawal pada tahun 1550 SM saat penyakit skorbut mulai muncul. Untuk mengobati para penderita penyakit ini caranya yaitu dengan mengonsumsi bawang bombay. Bawang bombay mengandung Vitamin C meskipun sedikit. Dari sinilah awalnya manusia mengenal Vitamin C.
Pada tahun 1747, James Lind, ahli kesehatan Angkatan Laut Inggris mengumpulkan 12 awak kapal HMS Salisbury yang menderita skorbut. Lalu membaginya menjadi 6 kelompok.
James Lint mengobati pasangan penderita skorbut ini dengan beraneka makanan yang berbeda. Salah satunya yaitu citrus. Pasangan yang mengonsumsi citrus kemudian berhasil sembuh dari penyakit skorbut.
Tahun 1928, ahli biokimia Hungaria, Albert Szent-Gyorgyi memecah senyawa asam heksuronat dari tumbuhan dan jaringan tubuh hewan. Senyawa ini terbukti dapat menyembuhkan skorbut.
Selanjutnya tahun 1932, Walter Haworth, ahli kimia Inggris berhasil memetakan struktur molekul asam heksuronat. Ia menamainya dengan asam askorbat. Senyawa inilah yang sekarang dikenal dengan nama Vitamin C.
Mengenal Vitamin C dan Ciri Khasnya
Asam askorbat atau Vitamin C memiliki beberapa ciri khas yakni:
1. Meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (sumber utama zat besi yang ada dalam makanan). Makanan yang mengandung jenis zat besi ini adalah sayuran hijau. Selain itu juga terdapat dalam kacang-kacangan, kentang serta serealia.
2. Jenis vitamin ini dapat hancur oleh panas atau cahaya. Oleh karena itu, jika memasak dengan suhu panas tinggi dan jangka waktu lama maka vitamin akan pecah.
3. Vitamin C dapat meresap ke dalam cairan masakan karena sifatnya yang larut dalam air. Sehingga akan hilang jika cairan tersebut tak dikonsumsi.
4. Pemanasan cepat atau memakai air sedikit saat memasak akan mempertahankan kandungan vitamin. Akan lebih baik lagi jika makanan tersebut dalam keadaan mentah karena memiliki kandungan vitamin C paling banyak.
Setelah mengenal Vitamin C, jangan lupa cari tahu juga apa saja manfaat vitamin ini. Hal tersebut akan menambah pemahaman agar penggunaannya sesuai aturan RDA (Recommended Dietary Allowed).
Konsumsi vitamin C sesuai anjuran akan membantu tubuh sahabat menyerap vitamin dengan maksimal dan terhindar dari efek samping yang mungkin ada. Yuk, konsumsi vitamin C dan rasakan tubuh sehat sehingga siap menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih aktif!
Bener banget, di tengah serangan virus seperti ini vitamin C sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap meningkat guna melawan penyakit. Wah pengetahuan baru nih tentang sejarah vitamin C, terima kasih informasinya!