Manfaat Kucing Bagi Kesehatan
Manfaat Kucing Bagi Kesehatan
Penelitian telah menunjukkan bahwa berinteraksi atau memelihara kucing berpengaruh positif bagi kesehatan. Namun penelitian-penelitian tersebut masih tergolong baru dan perlu dikembangkan lebih lanjut.
Beberapa manfaat kucing bagi kesehatan fisik dan mental berikut ini sebagian masih berupa teori. Namun sebagian yaitu terkait stres dan kesepian sudah dirasakan manfaatnya oleh para pemilik kucing.
Meningkatkan Aktivitas Fisik
Kucing perlu dipenuhi kebutuhannya untuk bergerak. Untuk kucing outdoor tidak menjadi masalah, namun kucing indoor membutuhkan bantuan pemiliknya. Yaitu dengan memberi mereka mainan dan mengajaknya bermain.
Bagi pemilik kucing bermain dengan kucingnya adalah hal yang menyenangkan. Meskipun sederhana seperti kejar-kejaran dan bermain lempar bola. Hal itu, ditambah aktivitas sehari-hari seperti memberi makan dan membersihkan kotak pasir, bisa sedikit meningkatkan aktivitas fisik kita.
Meredakan Stres
Mengelus kucing dapat mengurangi kadar kortisol (hormon stres). Sekaligus meningkatkan oksitosin, hormon yang terkait dengan perasaan cinta dan kasih sayang.
Para pemilik kucing memang mengalami saat mereka mengelus dan interaksi lainnya dengan kucing mereka, memunculkan perasaan senang dan relaks. Sebagian menceritakan saat mereka sedang dalam tekanan emosi, interaksi dengan kucing kesayangannya bisa langsung meredakan tekanan yang dialami.
Salah seorang teman saya bilang bahwa saat sedang bekerja, ia suka ditemani kucing di sampingnya. Sesekali mencandai kucing saat bekerja menjadi obat yang manjur mengurangi stres pekerjaan. Kucing juga membuat hari-harinya menjadi penuh senyum dan tawa karena tingkahnya yang lucu.
Mengurangi Kesepian
Kucing dapat berfungsi sebagai sumber kenyamanan dan dukungan. Antara kucing dengan pemiliknya bisa terjalin ikatan kasih sayang yang kuat. Bagi banyak orang kucing bukan sekedar hewan peliharaan namun sudah dianggap seperti anggota keluarga.
Kucing bisa menjadi teman ngobrol, tempat curhat, juga kehadirannya meredakan perasaan kosong di hati. Teman saya juga bilang bahwa ada orang yang tidak memiliki anak bisa mengobati kerinduannya dengan memelihara kucing. Mereka yang hidup sendirian pun tidak terlalu merasa sepi karena memiliki kucing kesayangan.
Kucing kadang datang pada saat yang tepat di hidup kita sebagaimana teman saya itu alami. Ia yang awalnya tidak berniat memelihara kucing sehingga suatu saat jatuh hati pada seekor kucing dan memeliharanya.
Saat itu ia sedang kesepian dan terpuruk karena sakit, lama tidak punya anak, dan sebab-sebab lainnya. Kucing itu segera mengisi kekosongan hatinya dan membuatnya lebih bersemangat menjalani hidup. Ikatan antara ia dan kucing makin lama makin kuat, bahkan keluarganya lama-lama juga ikut sayang dengan kucing itu.
Menurunkan Resiko Penyakit Jantung
Menurunnya stres sedikitnya turut menurunkan resiko penyakit jantung. Sebuah studi pada 2009 di Journal of Vascular and Interventional Neurology menemukan adanya hubungan antara kepemilikan kucing dengan pengurangan kematian akibat infark miokard (serangan jantung), serta penyakit kardiovaskular lainnya.
Para peneliti di University of Minnesota juga menemukan bahwa orang yang memelihara kucing lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular yang serius. American Heart Association menemukan hal senada, bahwa memelihara kucing ada kaitannya dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke, terutama di kalangan wanita.
Membantu Penyembuhan Tulang dan Otot
Dengkuran kucing dikatakan bisa membantu penyembuhan cedera tulang dan otot. Getaran dengkuran kucing berada pada frekuensi 20-150 HZ, sedangkan frekuensi dalam rentang 18-35 HZ mempunyai efek positif pada kepadatan tulang dan mobilitas sendi setelah cedera.
Kesimpulan
Memelihara kucing berpotensi baik bagi kesehatan kita. Meskipun sebagian masih belum terbukti lebih jauh, tetapi yang paling teruji adalah meredakan stres dan terobatinya rasa kesepian. Efek maksimum terhadap stres dan kesepian akan lebih terasa jika antara kucing dan pemiliknya terjalin ikatan yang kuat.
Pada akhirnya, manfaat terbesar kucing bagi kesehatan adalah pada kesehatan mental. Selain untuk stres dan kesepian, kucing sampai titik tertentu bisa mendorong kita lebih bertanggung jawab pada hidup. Pola hidup dan pola pikir yang kacau bisa dikurangi, karena memelihara kucing berarti bertanggung jawab merawatnya setiap hari, saat sehat maupun sakit.
Rasanya setiap ada masalah abis itu didatengin si kucing, langsung tenang apalagi saat bisa belai mereka. Self healing banget sih main sama kucing, apalagi mereka kayak tahu aja perasaan kita.
Sebenernya ga hanya kucing, tapi binatang favorit kita, selalu bisa membantu meredakan stress. Cuma Krn dari dulu aku sukanya kucing, jadi sampe skr yg aku pilih utk diplihara ya kucing 😄.
Bahkan ya mba, pas anak2 lahir, aku kenalin mereka dari bayi ke kucing di rumah, trus dibiasain utk manggil Maxy (kucingnya yg sebelumnya dgn panggilan kakak 😁). Jadi mereka tahu itu bukan makhluk sekedar binatang, tapi udh kayak keluarga.
Kucing yg skr , meliharanya ga sengaja. Dia tiba2 nyasar ke lemari dalam rumah dan lahiran. Ya mana tega aku usir. Dan ujung2 anak2 telanjur jatuh cinta Ama bayi2 kucingnya . Akhirnya lagu2 kami plihara full indoor. Sampe kdg mereka ajak tidur bareng 😁😄. Aku mah ga pernah masalahin, yg penting toh kucingnya bersih. Pokoknya kalo mood LG jelek, dengan ngelus2 bulu mereka aja, udah tenang banget perasaan.