Puisi Perjuangan, Harapan untuk Indonesia
Apa kabar negeriku? Masihkah duka menyelimuti diri? Atau semangat juang yang tak kunjung padam masih sekokoh karang?
Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Sebagai salah seorang tenaga kesehatan, dampak pandemi yang sangat berarti ini membuat saya sangat yakin negeri ini sedang dalam keadaan pilu. Tak ada lagi riuh tawa di sana-sini. Sepotong kain berwujud masker telah menjadi kebiasaan baru. Kain yang mampu membuat bumi sepi.
Apa harapan bagi negeri ini?
Tak muluk-muluk, sih. Patuhi protokol kesehatan. Perihal ini sangat penting untuk saat ini. Saat di jalan menuju rumah sakit, masih banyak didapati handai tolan wara-wiri tanpa mematuhi protokol kesehatan. Kalau kita terus bercerai berai seperti ini kapan pandemi akan berhenti?
Nah, terus apalagi, dong?
Jangan mudah termakan isu hoaks! Buat generasi muda khususnya, budaya saring sebelum sharing harus terus dilestarikan.
Kotak pesan saya sering dimasukin pesan dari orang tak dikenal. Ketika saya cek grup yang mungkin kami bersama di dalamnya, terkadang malah tidak ada. Jadi, saya langsung hapus saja pesan yang ia kirimkan. Sebab pesan tersebut adalah spam. Terkadang kelas atau promosi produk. Duh, jangan lakukan hal ini, deh. Selain menghapus pesan tersebut, saya juga akan melaporkan kontak tersebut. Mohon maaf, ya. Ini prinsip.
Jangan mudah membagikan suatu hal yang bahkan kita sendiri tidak tahu kebenarannya. Saya pernah mendapatkan pesan beruntun. Lalu, teman saya menghapus pesan tersebut sebelum saya sempat membaca. Ketika saya tanyakan, eh dia bilang itu hoaks. Duh, coba saja diteliti sebelum dibagikan, ya. Untung cepat tersadar. Kalau lambat, yang menerima juga telat menyadari, pesan hoaks tentu kian menjadi-jadi.