Bangun dari Hibernasi, Memulai Kembali Seperti Bayi
Assalamu'alaikum, Sahabat Khansa.
Masih ingat dengan sampul akun sosial media facebook saya? Hihi, bagi yang lama berteman di facebook pun terkadang belum tentu ingat, ya. Karena kita kan fokus ke status. Kalau nggak buka profil facebook teman, tentu fokus pada hal itu pun jadi ambyar. Walaupun kita berteman sudah sangat lama.
Nah, sampul facebook saya memajang tentang sebuah karya saya yang berhasil masuk di buku tematik tema 5 ekosistem. Ketika saya memajang status WA tentang tampilan ini, beberapa orang teman langsung mengirim pesan pribadi. "Bagaimana bisa?" begitulah kira-kira isi pesannya.
Tentu banyak yang kepo, ya, kan? Saya pun demikian. Hah? Iya. Karena ini adalah naskah menang lomba. Berhasil masuk 10 nominator Lomba Menulis Dongeng Anak bersama Nusantara Bertutur & Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2015. Setelah honor yang dijanjikan pihak penyelenggara lomba, naskah ini tiba-tiba saja ditemukan di buku tematik. Kejutan yang membuat kebanggaan tersendiri.
Ketika Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Dongeng Anak bersama Nusantara Bertutur & Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2015 ditayangkan saya sangat senang luar biasa. Belajar otodidak dan alhamdulillah bisa menjadi salah satu juara. Nama saya bersanding dengan para penulis yang punya nama besar di bidang kepenulisan.
Hibernasi Membuat Sepi
Karena suatu hal, saya berhenti mengirim karya di tahun 2017 - 2018. Di masa itu saya seolah lupa pernah berkarya gemilau di 2013 - 2015. Saya lupa bahwa banyak teman berpacu melesat menghasilkan karya di media dan buku solo.
Hingga akhirnya di akhir 2019 saya tersadar kembali. Ada mimpi yang harus saya raih secepatnya. Di sini saya menceritakan hal tersebut Rekam Kaleidoskop Khansa untuk 2019. Momentum saya kembali dihujani berita bahagia. Saya lalu mengubah haluan untuk kembali ke jalan yang membuat saya bahagia sejak dahulu.
Memulai Kembali Seperti Bayi
Mengasah senjata itu perlu. Karena jikalau tumpul, perlu waktu untuk menajamkan kembali. Itulah yang terjadi kini. Saya merasa seperti bayi yang baru lahir. Tertatih mengeja aksara. Seolah buta akan banyak hal kepenulisan. Saya menyesal!
Kini saya tetap berjuang. Karena satu per satu peluang mulai ada. Tak akan saya sia-siakan lagi. Melalui ODOP, kelas daring yang banyak diikuti, info-info kepenulisan yang menjejali. Namun saya butuh Sinergi Prioritas dan Semangat agar fokus tak lagi berpaling. Karena asa akan selalu ada bagi yang tak henti menabur mimpi. (*)