Optimalkan Peluang Dunia Blog Bersama IM3 OoredooXIIDN
Mengoptimalkan Peluang Dunia Blog Bersama IM3 Ooredoo X IIDN - “Kak, boleh minta info kirim naskah ke media X?” tanya seseorang via pesan facebook.
Sambil tersenyum bangga saya membaca isi pesan itu. Saya bahagia karena ternyata tulisan saya yang tayang di sebuah media cetak ternama itu mendapatkan perhatian dan mengundang kekepoan. Lalu dengan penuh semangat saya membalas pesan itu. Hingga menghabiskan banyak waktu untuk menjawab sedetail mungkin.
Saya baru bisa menarik napas panjang ketika tulisan “Terima kasih banyak, Kak. Semoga kebaikan Kakak berbuah kebaikan. Bantu doa naskah saya juga diterima, ya.”
Beberapa jam kemudian pesan bernada sama kembali memasuki kotak masuk. Aih! Lagi? Bukannya saya malas, tapi menjawab pertanyaan yang sama dengan balasan yang sama pula tentu menghabiskan waktu dan energi. Bisa-bisa saya tidak mengerjakan daftar pekerjaan yang harus saya lakukan hari ini. Kalau tidak dibalas, rasanya kok saya nggak tega, ya.
Akhirnya, di awal 2013, saya memutuskan untuk membuat sebuah blog yang bisa memuat informasi tentang pengiriman karya ke sebuah media. Tentu saja media yang saya tuliskan di sana adalah seputar pengalaman saya ketika tulisan tersebut dimuat. Jadi isinya benar-benar sesuai pengalaman pribadi. Semua saya tuliskan secara gamblang, mulai dari ide cerita hingga besaran honor. Saat itu saya tidak memikirkan apa-apa selain hanya memanfaatkan blog sebagai sarana berbagi informasi kepenulisan.
Begitulah seterusnya postingan yang saya tulis di sana. Saya bahkan tak mengetahui pernak-pernik blog seperti DA, PA, GA, GSC, on page, off page, backlink, dan endebre-endebre pinjam istilah Buketu IIDN, Mba Widyanti Yuliandari.
Barulah di pertengahan 2020, ada sebuah informasi di grup facebook yang memberikan peluang mengisi konten dan dibayar Rp 100.000 untuk dua tulisan dengan jumlah masing-masing 500 kata. Merasa tertantang, saya mencoba mendaftar.
Tanpa disangka, saya mendapatkan pesan kalau saya diberikan kesempatan. Sang pemberi info memberikan ketentuan ini dan itu. Berbekal membaca postingan teman-teman blogger, saya menulis konten sesuai permintaan.
Perjuangan dimulai. Klien meminta saya mendaftarkan artikel tersebut di GSC. Wow! Apa itu? Untunglah dengan senang hati beliau memberikan sedikit gambaran tentang GSC, sisanya saya temukan dari laman pencarian.
Tak lama kemudian, klien menyatakan artikel saya diterima dan uang senilai Rp 100.000 langsung masuk ke nomor rekening. Tentu saja saya sangat senang. Ini adalah penghasilan pertama saya dari blog! Amazing for me!
Uang itu lalu saya gunakan untuk membeli sebuah domain. Sudah lama saya ingin memiliki blog dengan nama pribadi seperti yang saya lihat di grup-grup blogger. Akhirnya waktu itu tiba.
Setelah bertanya dengan seorang penulis, saya mendapatkan kontak penyedia jasa beli domain. Singkatnya, domain dot com sudah selesai dan saya bisa memulai langkah dalam dunia blog yang lebih terarah.
Ternyata memiliki domain dot com saja tidak cukup membangkitkan energi membangun blog. Masih merasa kurang di sana-sini. Pilih dan atur tema yang membangkitkan mood menjadi sesuatu yang menyenangkan. Sedangkan mengisi konten jumlahnya bisa dibilang hanya hitungan jari. Kalau diingat kembali, banyak energi yang terkuras hanya untuk sesuatu yang kurang bermutu. Otak atik blog tanpa ilmu.
Pada awal September 2020, IM3 Ooredoo dan IIDN berkolaborasi dalam memberikan webinar sebanyak 25 seri yang memanjakan para blogger yang haus akan ilmu. Bertajuk "Mengoptimalkan Peluang Dunia Blog", event ini akan berlangsung selama satu bulan lebih mulai dari tanggal 29 Agustus sampai dengan 03 Oktober 2020.
Sayangnya, setiap pendaftar hanya boleh memilih empat webinar. Duh, padahal semua tema itu menarik perhatian saya. Kalau bisa ikutan semua dah. Setelah mempertimbangkan, saya pilih empat tema webinar sesuai kebutuhan.
Lalu sebuah postingan yang saya harapkan jadi kenyataan! Selain empat webinar tersebut, anggota IIDN masih dapat mengikuti webinar lainnya. Tentu saja ada syarat khusus, yaitu harus mendaftar di link yang ditentukan pada setiap webinar.
Tim IIDN yang solid juga dengan sigap mengirimkan link zoom untuk mengikuti webinar minimal sehari sebelum webinar dilaksanakan.
Alhamdulillah, meski kadang terkendala signal ataupun ada kegiatan yang tak dapat saya tinggalkan, ilmu dari webinar yang saya ikuti semoga dapat saya terapkan dalam kegiatan blogging.
Salah satu webinar IM3 Ooredoo x IIDN yang menjadi sumber kekuatan baru saya adalah webinar series 23 yang mengangkat ulasan tentang Menulis Konten Berkualitas.
Webinar yang diselenggarakan pada 02 Oktober 2020 dibawakan oleh Buketu IIDN. Mulai dari konten seperti apa yang ingin kita bangun? Konten seperti apa yang dibutuhkan dan disukai hingga step by step membangun konten.
Semua diulas oleh Mba Wid dengan sangat baik dan gamblang, mulai dari merumuskan tema hingga opening dan closing.
Lagi-lagi tentu membuka cakrawala berpikir bahwa kegiatan ngeblog ini jika ditekuni tidak hanya mendatangkan cuan di dunia tapi juga menjadi ladang pahala sebagai bekal di hari perhitungan.
Cita-cita saya yang pasti juga menjadi cita-cita banyak orang lainnya
Webinar-webinar tersebut sungguh membuka banyak hal tentang blog. Kegiatan blogging bukan sekadar konsisten menulis, ada kemampuan tentang infografis, teknik mengambil gambar meskipun hanya bermodal smartphone, optimasi media sosial agar menunjang kegiatan ngeblog. Pokoknya semua-semua dibongkar rahasianya sama para mastah dan mbaktah.
Kegiatan webinar tersebut memunculkan sebuah keinginan besar untuk optimasi blog ini. Banyak peluang ternyata dari kegiatan blog. Bila selama ini hanya memberikan informasi tentang ini itu, tampaknya niat itu perlu dikembangkan agar lebih bermanfaat.
Menurut hemat saya, ada tiga peluang dunia blog yang bisa kita capai:
1. Berbagi Manfaat
Ya, berbagi manfaat. Anjuran agama juga sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama, ya, kan? Dengan banyak menulis konten yang baik tentu kita menjadi bagian dari penyebar kebaikan. Nah, dengan optimasi blog, postingan blog kita tentang kebaikan itu akan mencuat ke permukaan. Bayangkan kalau postingan tersebut berada di halaman pertama pencarian google dan banyak orang yang baca. Membayangkan saja sudah sangat membahagiakan. Jadi tak butuh waktu lama untuk segera merealisasikan ilmu dari webinar IM3 Ooredoo x IIDN ini.
2. Memenangkan Lomba
Dengan menjadi pemenang, maka kans untuk terkenal akan terbuka lebar. Sepertinya saya banyak belajar dari media, bahwa orang yang dikenal lebih mudah mendapatkan perhatian dalam menyebarkan sesuatu. Blog yang berhasil memenangkan lomba akan mendapatkan traffic yang meningkat. Lagi-lagi pesan kebaikan akan semakin luas tersampaikan. Memenangi lomba juga dapat meningkatkan kepercayaan diri untuk berbuat lebih banyak hal lagi.
3. Menghasilkan Uang
Apabila blog telah teroptimasi maka tentu saja job mulai datang satu per satu. Blog yang sehat akan mendatangkan banyak manfaat. Tak hanya materi tapi kepuasan diri karena mampu berbagi menabung untuk kehidupan di fase selanjutnya.
Belajar dari Blogger Terkaya
1. Pete Cashmore
Pria ini menjadi blogger ketika dirinya berusia 18 tahun. Dia aktif menulis dengan tema teknologi seperti pembahasan mengenai berbagai jenis media sosial, seperti facebook dan twitter. Ia juga menulis tentang gadget, software, dan lain sebagainya. Gaji yang diterimanya sekitar 600 ribu USD.
2. Michael Arrington
Menulis secara ahli dalam bidang software atau pun hardware. Kini dia adalah seorang editor untuk techCrunch dengan penghasilan 800 ribu USD.
3. Marion Lavanderia
Menulis informasi showbiz dan berita seputar industri hiburan yang banyak diminati. Penghasilannya saat ini adalah 400 ribu USD.
Mupeng lihat tiga blogger ini, ya. Daripada sekadar mupeng, lebih baik berkarya terus. Cerdas mengambil peluang dengan menulis yang baik supaya blog berisi informasi yang dibutuhkan pembaca.
Mereka bisa, kita juga bisa! Meski jalan yang ditempuh sedikit berbeda.
Dukungan IM3 Ooredoo
Di masa pandemi, waktu lebih banyak dihabiskan di rumah. Untuk terhubung dengan dunia luar, kita membutuhkan dukungan akses jaringan internet untuk berselancar di dunia maya. Tentunya yang wuzz wuzz. No lelet.
Dulu sekali saya pernah memakai Kartu Mentari, salah salah kartu yang dikeluarkan oleh Indosat. Lalu karena sebuah kekhilafan, kartu beserta gawai tersebut hilang. Lama saya tak mempunyai kontak dengan produk keluaran Indosat. Sampai akhirnya webinar dilaksanakan, saya kembali terhubung dengan produk Indosat. Kali ini saya memilih IM3 Ooredoo.
Baru kali ini saya melakukan pemesanan kartu via web yang ternyata sangat mudah. Plus nggak pake ongkir segala. Buat saya yang tinggal di Sumatera Utara, masalah ongkir kadang jadi buat kita berpikir berkali-kali lipat bila memesan suatu produk dari Pulau Jawa. Saya kini punya nomor hape IM3 Ooredoo dengan warna cantik, lo!
Salah satu produk prabayar IM3 Ooredoo yang cukup menarik perhatian saya adalah Freedom U. Sejak pemerintah RI mengeluarkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kebutuhan akses internet yang cukup besar sangat diperlukan. Sebut saja, Zoom, Webex, Microsoft Teams, Skype, dan Google Classroom. Aplikasi yang dijalankan dengan kekuatan kuota yang cukup besar ini, telah berhasil diberikan solusi oleh Indosat dengan menghadirkan Freedom U.
Untuk menjaga agar pulsa tetap aman alias tidak tersedot oleh paket data, Indosat menghadirkan fitur PULSA SAFE. Jadi, para pelanggan tidak perlu khawatir lagi dengan pemakaian internet yang #TerusTerusan.
Saya akui, jika sedang mencari bahan artikel untuk membuat postingan blog, saya suka klik-klik saja, tanpa mengecek ketersediaan paket data. Bahkan, salah satu pengalaman buruk saya, yaitu, kehilangan pulsa sampai sekitar tujuh puluh ribuan karena keasyikan menjelajahi dunia maya. Duh!
Di balik kedukaan yang diakibatkan hadirnya pandemi, inovasi juga turut memperkaya manusia dengan pengembangan luar biasa. Ide-ide kreatif kadang muncul karena tekanan keadaan. Begitu pula dengan provider yang satu ini. Dengan kehadiran Indosat dan produk-produk inovasinya, maka kegiatan blogging dan mengejar peluang di dunia blog akan bersinergi menghasilkan energi yang mumpuni. (*)