5 Strategi Lulus Anggota Komunitas One Day One Post (ODOP)
Assalamu’alaikum, Sahabat Khansa
Bergabung dengan sebuah komunitas dapat memberikan energi positif bagi diri. Benar, tidak? Tak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial, sangat butuh berinteraksi dengan berbagai hal.
Saya senang menulis dan bermimpi besar untuk menghasilkan karya yang bermanfaat melalui tulisan. Salah satu cara menjaga agar semangat tak memudar adalah berkomunitas. Sst, bukan sembarang komunitas tentunya. Pilah dan pilih komunitas yang membuat berkembang. Itu salah satu yang menjadi fokus saya.
Nah, pada sebuah kesempatan, saya melihat sebuah postingan mampir di beranda facebook. Salah seorang penulis di daftar pertemanan saya, Mas Sutono Suto, mengisi sebuah bincang kepenulisan di sebuah komunitas. One Day One Post aka ODOP. Melihat materi yang akan disampaikan beliau sangat menarik, saya tertarik bergabung. Namun setelah flyer ditelusuri lebih lanjut, saya harus menelan pil kecewa. Mengapa? Ternyata bincang kepenulisan tersebut khusus ODOPERS, sebutan para member di komunitas ODOP.
Lalu saya kepoin akun instagram ODOP. Ternyata banyak materi ‘daging’ di komunitas ini. Semuanya bisa menambah skill dalam kepenulisan. Komunitas apa sih, ini? Bagaimana cara gabungnya? Lalu saya sampai pada sebuah kesimpulan bahwa komunitas ini mengadakan oprec (open recrutment) setiap satu tahun sekali. Tepatnya, di bulan Agustus. Maka, sejak hari itu saya membuka notifikasi untuk setiap postingan akun ini. Tak lupa untuk terus menanamkan keinginan dalam hati ‘saya akan bergabung dengan komunitas ini suatu saat nanti’
Agustus 2020 tiba. Benar saja, oprec dibuka. Saya langsung mengikuti persyaratan. Saya yang terbiasa menjadi ‘pejuang DL’ harus lebih berjuang kali ini sebab di hari penutupan, saya ada keperluan lain. Oleh sebab itu, dua hari sebelum DL, saya sudah mengirimkan karya sesuai persyaratan.
Dalam perjalanan pulang dari keperluan di hari pengumuman, saya lihat info terbaru bahwa waktu oprec ditambah dua hari lagi. Ya, saya hanya tersenyum, tak mengapa. Harus bersabar menanti pengumuman dan alhamdulillah sudah mengirim karya.
Di hari pengumuman, saya tidak mampir ke akun IG ODOP karena suatu rutinitas, saya malah mendapat notif masuk ke grup besar ODOP Batch 8. Alhamdulillah. Itu artinya saya lolos seleksi administrasi ODOP. Ini bukan akhir. Akan ada proses eliminasi sampai nanti sekitar awal November.
Perjuangan baru akan dimulai. Saatnya mengasah pena untuk menghasilkan karya. Berikut strategi saya untuk bisa terus bertahan dan lulus ODOP:
1. Niat dan Semangat
Sejak awal saya sudah berniat. Mengetahui seluk beluk ODOP lewat akun Ig adalah salah satunya. Setelah kesempatan datang dan saya lulus seleksi administrasi, kuncinya adalah bertahan dengan penuh semangat. Jangan sampai terdepak dari kompetisi.
2. Peka Menangkap Ide Tulisan
Lingkungan sekitar mempunyai peranan cukup baik dalam hal ini. Sebenarnya ide tulisan bisa datang dari mana saja. termasuk saat berinteraksi dengan sekitar. Saat melihat suatu benda kita bisa tanyakan dalam pikiran ‘Bagaimana jika’ lalu kembangkan menjadi sebuah tulisan.
3. Baca Berita
Setiap hari media akan menginformasikan berita terbaru. Baik melalui portal daring maupun luring. Dengarkan dan cari faktanya di sumber valid, lalu boleh berargumentasi. Jangan sampai juga berkoar tanpa dasar, khawatir jadi hoaks.
4. Konsisten
Jangan digaspol juga di awal. Santai saja. setidaknya itu yang saya dapatkan dalam sebuah kesempatan sharing di grup ODOP. Biarkan tulisan mengalir dengan pelan namun pasti. Di akhir, mungkin ada tugas ‘berat’ yang menanti.
5. Doa
Ini poin yang utama. Semua poin di atas adalah ikhtiar. Penentu tetap adalah doa. Maka, selalu minta pada Allah SWT untuk memberikan kesehatan, kesempatan, dan kelancaran agar dapat menghasilkan tulisan terbaik dan tentu saja lulus dengan hasil terbaik pula.
Demikian strategi agar lulus ODOP ala Rekam Jejak Sang Pemimpi. Semoga saya dan teman-teman sesama pejuang ODOP akan lulus dengan nilai terbaik. Semangat!