Lulus Ujian Seleksi CPNS 2018 Formasi Bidan Terampil
Lulus Ujian Seleksi CPNS 2018 Formasi Bidan Terampil - Tugas minggu ini menulis autobiografi. Banyak mungkin jika diambil dari berbagai sisi. Nah, kali ini saya akan berbagi dari sisi yang menurut saya sebuah pencapaian luar biasa di titik episode hidup ini.
Nggak mungkin bisa lulus kalau nggak ada orang dalam. Itu kalimat menyakitkan yang kami dapatkan tempo hari.
Ya, saya dan Sahabat Khansa pasti bisa memahami arti kalimat itu,ya. Harus orang terpandang, punya sanak keluarga berpengaruh, baru kita tertolong. Ah, luar biasa memang. Padahal rezeki itu Allah Mahakuasa.
Hari itu hujan rintik sedari subuh. Sesak napas juga lagi lagi kumat. Persiapan ujian yang sudah dipasang sejauh-jauh hari H, agak tertatih dibaca dan diingat lagi. Grup grup belajar ditelusuri secara lebih rinci.
Doa doa lebih dikeraskan dalam sepi. Kadang berucap lisan, hamba rela bila masih belum rezeki lulus, tetapi bagaimana dengan ibu hamba? Berilah jalan keluar dari masalah ini, ya, Robb.
Ini adalah kali ketiga hamba ujian. Sepertinya pohon tabah itu semakin kuat diterpa sebuah kekalahan. Namun ada hati ibu yang rapuh untuk menerima berita itu. Maka, satu-satunya cara menyelamatkan hati ibu adalah sebuah berita kemenangan.
Sambi menahan sesak, saya dan ibu berangkat menuju medan juang. Naik sepeda motor, bermantel tebal. Setengah jam sebelum ujian dimulai, kami sampai.
Mungkin suatu beban mental yang cukup bagi tubuh. Rasa ingin berkemih tiba-tiba muncul. Segera saya minta restu ibu lalu memasuki arena. Mulai dari cek ini itu lalu menyimpan barang di loker. Di samping loker ada kamar mandi. Selepas dari kamar mandi sudah tidak bisa menemui ibu. Jadi, tinggal antri di barisan menuju ruang ujian.
Memasuki ruang ujian, rapalan doa lebih dipekatkan. Semoga apa yang dipelajari, doa-doa yang dipanjatkan bertemu kenyataan indah.
Ujian dimulai dengan satu per satu soal. Kalimat basmalah membersamai klik-klik soal. Hingga di detik akhir. Masya Allah. Dari 3 bagian soal, saya lulus ketiganya. Satu bagian nyaris. Batas nilai bawah 143. Skor saya 144.
Dari sesi ujian itu, ada 2 orang yang lulus, termasuk saya.
Ibu terharu luar biasa. Apalagi saat nama saya dibicarakan oleh orang yang melihat live score.
Lanjut ke ujian penentuan. Dari 6 orang ujian dan akan diambil 2 teratas. Saya mengerjakan ujian dengan sangat-sangat dipermudah. Kisi soal yang saya pelajari hampir keluar semua. Alhamdulillah. Peringkat 1 dari 6. Akhirnya, saya dinyatakan lulus, Sahabat.
Ini untuk ibu. Perihal menyelamatkan hati ibu. Tak ada yang tak mungkin atas izin Allah SWT. Alhamdulillah,saya berhasil menyingkirkan kata-kata menyakitkan yang kami terima tempo dahulu. (*)
Menyelamatkan hati ibu yang rapuh.. Ah meleleh
Ridho org tua,ridho allah. Selamat mbak nia atas pncapaiannya.