Adaptasi Kebiasaan Baru Literasi Bersama Komunitas ODOP
Adaptasi Kebiasaan Baru di Bidang Literasi Bersama Komunitas ODOP - Assalamu'alaikum, Sahabat Khansa. Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti (Ali bin Abi Thalib).
Segala perbuatan tergantung niat. Apabila seorang penulis memasang niat bahwa menulis adalah ibarat menggarap ladang kebaikan, Insya Allah ladang tersebut akan menghasilkan bulir-bulir kebaikan tiada henti.
Memasuki adaptasi kebiasaan baru, kegiatan literasi mengalami penyesuaian pula. Salah satu protokol kesehatan yang mengharuskan setiap orang menghindari kerumunan, membuat kegiatan literasi seperti seminar, workshop ataupun sekadar ngobrol santai di suatu tempat menjadi hibernasi sejenak.
Namun, keadaan ini tak lantas membuat semangat literasi meredup. Banyak jalan menuju Roma. Begitu, bukan? Keberadaan media sosial dan dunia digital memberikan kemudahan dalam mengakses ilmu literasi.
Di era adaptasi kebiasaan baru ini, para penulis senior yang telah mumpuni banyak yang turun gunung, menyebarkan semangat literasi melalui kelas daring. Ada yang menggelarnya melalui aplikasi Zoom, WhatsApp, dll. Mulai dari kelas cerita anak hingga dewasa, fiksi, nonfiksi, skenario, ilustrasi, semua ada. Belum lagi aneka lomba literasi yang bertebaran dengan menjanjikan sejumlah hadiah yang menggiurkan.
Saya mengikuti beberapa kelas daring dengan genre berbeda. Dalam setiap kelas akan diberikan materi dan latihan. Materi yang diberikan merupakan suguhan “daging” lezat. Dengan biaya yang cukup terjangkau, pemateri memberikan ilmu yang luar biasa kepada para peserta. Latihan yang diberikan pemateri mengharuskan peserta membaca lebih banyak buku untuk melakukan riset dengan baik.
Kehadiran aplikasi iPusnas, Gramedia Digital, Google Play Buku, membuat memori gawai saya hampir meledak. Apalagi ditambah kegiatan mengunduh materi dari kelas daring. Tapi semua kesibukan itu amat saya nikmati. Tak ada istilah tak produktif mesti pandemi. Hampir setiap hari mengikuti kelas, mengerjakan latihan, dan membaca buku.
Keseharian saya sebagai salah seorang tenaga kesehatan kadang membuat keteteran juga sehingga harus pintar membagi waktu. Menentukan prioritas tanpa mengganggu sebuah pilihan.
Saya menjadikan kegiatan literasi sebagai salah satu terapi. Setelah lelah dengan rutinitas pekerjaan, menulis adalah pengobat hati, tempat mencurahkan aksara yang tak mampu terlukis oleh kata-kata.
Dunia sedang berduka karena pandemi yang belum juga mereda. Namun, semangat berjuang harus tetap ada. Kobaran semangat akan membuat tubuh memproduksi hormon yang mampu menangkal serangan virus.
Meski kegiatan literasi telah beralih dari luring menjadi daring, tak ada alasan untuk berpaling. Pintu alternatif selalu terbuka.
Salah satu kelas menulis online gratis 2020 adalah komunitas literasi bernama @komunitas.odop. Saat ini mereka sedang mengadakan pembukaan pendaftaran batch 8. Pembukaan ini hanya berlangsung 1 kali dalam setahun, lho!
So, buat teman-teman yang ingin punya banyak teman nulis, dapat materi kepenulisan dan langsung praktik, dan jaringan sosial luas, komunitas ini bisa banget ngabulin itu semua.
Periode pendaftaran 22-28 Agustus 2020. Tuh, kan, singkat banget! ๐Buruan daftar hari ini, masih ada waktu sampai jam cinderella berubah jadi upik abu. ๐
Buat yang mau tau lebih banyak tentang apa sih untungnya ikutan @komunitas.odop, bisa cek langsung ke akun instagram Komunitas ODOP.
Mesti ngiler, deh ๐
Wassalamu'alaikum
Karunia Sylviany Sambas
sumber gambar: Akun instagram Komunitas ODOP
Namun, keadaan ini tak lantas membuat semangat literasi meredup. Banyak jalan menuju Roma. Begitu, bukan? Keberadaan media sosial dan dunia digital memberikan kemudahan dalam mengakses ilmu literasi.
Di era adaptasi kebiasaan baru ini, para penulis senior yang telah mumpuni banyak yang turun gunung, menyebarkan semangat literasi melalui kelas daring. Ada yang menggelarnya melalui aplikasi Zoom, WhatsApp, dll. Mulai dari kelas cerita anak hingga dewasa, fiksi, nonfiksi, skenario, ilustrasi, semua ada. Belum lagi aneka lomba literasi yang bertebaran dengan menjanjikan sejumlah hadiah yang menggiurkan.
Saya mengikuti beberapa kelas daring dengan genre berbeda. Dalam setiap kelas akan diberikan materi dan latihan. Materi yang diberikan merupakan suguhan “daging” lezat. Dengan biaya yang cukup terjangkau, pemateri memberikan ilmu yang luar biasa kepada para peserta. Latihan yang diberikan pemateri mengharuskan peserta membaca lebih banyak buku untuk melakukan riset dengan baik.
Kehadiran aplikasi iPusnas, Gramedia Digital, Google Play Buku, membuat memori gawai saya hampir meledak. Apalagi ditambah kegiatan mengunduh materi dari kelas daring. Tapi semua kesibukan itu amat saya nikmati. Tak ada istilah tak produktif mesti pandemi. Hampir setiap hari mengikuti kelas, mengerjakan latihan, dan membaca buku.
Keseharian saya sebagai salah seorang tenaga kesehatan kadang membuat keteteran juga sehingga harus pintar membagi waktu. Menentukan prioritas tanpa mengganggu sebuah pilihan.
Saya menjadikan kegiatan literasi sebagai salah satu terapi. Setelah lelah dengan rutinitas pekerjaan, menulis adalah pengobat hati, tempat mencurahkan aksara yang tak mampu terlukis oleh kata-kata.
Dunia sedang berduka karena pandemi yang belum juga mereda. Namun, semangat berjuang harus tetap ada. Kobaran semangat akan membuat tubuh memproduksi hormon yang mampu menangkal serangan virus.
Meski kegiatan literasi telah beralih dari luring menjadi daring, tak ada alasan untuk berpaling. Pintu alternatif selalu terbuka.
Salah satu kelas menulis online gratis 2020 adalah komunitas literasi bernama @komunitas.odop. Saat ini mereka sedang mengadakan pembukaan pendaftaran batch 8. Pembukaan ini hanya berlangsung 1 kali dalam setahun, lho!
So, buat teman-teman yang ingin punya banyak teman nulis, dapat materi kepenulisan dan langsung praktik, dan jaringan sosial luas, komunitas ini bisa banget ngabulin itu semua.
Periode pendaftaran 22-28 Agustus 2020. Tuh, kan, singkat banget! ๐Buruan daftar hari ini, masih ada waktu sampai jam cinderella berubah jadi upik abu. ๐
Buat yang mau tau lebih banyak tentang apa sih untungnya ikutan @komunitas.odop, bisa cek langsung ke akun instagram Komunitas ODOP.
Mesti ngiler, deh ๐
Wassalamu'alaikum
Karunia Sylviany Sambas
sumber gambar: Akun instagram Komunitas ODOP
salam kenal kak, saya juga ikut odop di batch ini.
Salam kenal kembali, ya :) Semoga kita bisa istikamah hingga akhir.