Bagian Belakang Rok Aini Ada Noda Darah di Harian Merapi
Kedatangan Arwah Teman*
Oleh : Karunia Sylviany Sambas
Hari ini seharusnya Nora sudah pulang kampung seperti teman-teman. Namun ia terpaksa menunda keinginan tersebut karena harus menyelesaikan mata kuliah tambahan. Azan isya baru saja selesai berkumandang ketika langkahnya tiba di asrama putri. Suasana sangat sepi. Berhubung hampir seluruh mahasiswa yang tinggal di sana sudah pulang ke kampung halaman masing-masing. Suasana sepi jadi mencekam ketika gerimis mulai turun. Tak lama angin kencang datang dan menimbulkan suara bising dari seng yang sebagian besar pakunya telah hilang.
Nora baru saja merebahkan badan ketika tiba-tiba pintu diketuk. Ia membuka sedikit tirai jendela dan melihat sosok Aini, teman satu kamarnya, berdiri di balik pintu.
“Kupikir kau sudah pulang kampung, Ai,” tegur Nora. “Kau ada mata kuliah tambahan juga?”
Namun sosok yang disapa tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Ia malah menuju kamar mandi dengan sorot mata kosong. Nora bisa melihat baju yang dikenakan Aini basah kuyup dan di bagian belakang roknya ada … noda darah! Ah, mungkin Aini sedang datang bulan, karena itu ia terburu-buru, pikir Nora.
Nora lantas mengunci pintu dan kembali rebahan.
Lama Nora menunggu, tidak ada suara air dari dalam kamar mandi. Ia pikir Aini sedang buang hajat. Nora menunggu Aini untuk makan malam bersama. Namun akhirnya ia malah ketiduran.
Nora terbangun ketika mendengar nada pesan WhatsApp. Paket data lupa dinonaktifkan. Padahal, biasanya Nora selalu memutuskan sambungan data ketika hendak tidur.
Pesan yang masuk bertubi-tubi membuat handphone Nora panas dan padam. Dua menit kemudian handphone kembali aktif.
Aini ada di asrama?
Isi pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal.
Mata Nora masih sangat berat sehingga ia hanya memberikan tanda read pada isi pesan itu. Namun kedua bola matanya jadi membelalak ketika muncul pesan lain yang membuat bulu kuduk Nora meremang.
Turut berdukacita atas meninggalnya teman kita, Aini, dalam kecelakaan bus sekitar pukul tujuh malam ini. Semoga …
Nora tidak lagi membaca kelanjutan pesan itu.
Bagaimana mungkin Aini meninggal? Sedangkan pukul delapan tadi malam ia masih bertemu Aini. Untunglah tak lama azan subuh berkumandang. Nora bergegas keluar kamar dan menuju kamar ibu asrama.
Setelah menceritakan semua kejadian itu, paginya, Nora dan ibu asrama memberanikan diri mendorong pintu kamar mandi dan menemukan kamar mandi itu dalam keadaan kosong. Lantas siapakah sosok yang menyerupai Aini tadi malam? Nora dan ibu asrama menggigil. – Nama samaran
*Naskah dikirim pada 12 Februari 2020
Judul mengalami pengeditan oleh redaktur :D