Wisata Seru Vina dimuat di Harian Satelit Post
Assalamu'alaikum wr wb, Sahabat Khansa.
Kali ini cerita tentang cernak yang dimuat di Harian Satelit Post, ya. Sebenarnya udah dimuat cukup lama, namun karena saya baru bongkar surel-surel lawas, jadilah surel yang satu ini naik ke permukaan. Hehehe.
Langsung aja deh. Cernak yang dimuat di harian ini tidak mendapat kompensasi berupa honor. Namun setiap cernak yang tayang akan diberikan ilustrasi menarik :)
Ada konfirmasi dari pihak redaksi ketika cernak akan ditayangkan. Jadi, penulis bisa berjaga dan segera beli edisi koran yang memuat tulisannya. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena dokumentasi karya itu sangat penting.
Berikut naskah cernak saya yang berhasil tembus meja redaksi :D Ohya, naskah ini dikirim pada tanggal 26 Oktober 2016 ke alamat surel : opinipembaca_satelitpost@yahoo.co.id
Wisata Seru Vina
Oleh: Karunia Sylviany Sambas
Hari ini kelas Vina mengadakan outing class. Kata Pak Misno, mereka akan mengadakan wisata edukasi ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
“Di sana ada hutan bakau. Ada yang tahu apa itu bakau?” tanya Pak Misno.
“Tumbuhan yang banyak hidup di pantai, Pak,” jawab Irma.
Ia pernah membaca tentang bakau di artikel koran edisi Minggu.
“Jawaban Irma benar sekali!” puji Pak Misno.
Lalu Pak Misno menjelaskan lebih banyak lagi tentang bakau. Setelah memberikan penjelasan di kelas, Pak Misno meminta anak-anak didiknya berbaris rapi. Bus sekolah akan membawa mereka ke Pelabuhan Kaliadem.
Pihak sekolah sudah menyiapkan tiket kapal. Begitu sampai di pelabuhan, murid-murid memasuki kapal dengan tertib. Pak Misno membimbing mereka. Setelah semua penumpang masuk, kapal pun keluar Pelabuhan Kaliadem menuju laut lepas.
Semua murid takjub. Ini pengalaman pertama mereka belajar langsung di luar kelas. Pak Misno terus-menerus memantau anak didiknya. Beliau ditemani oleh Pak Wijaya.
Satu setengah jam kemudian kapal merapat di pelabuhan di Pulau Pramuka.
Melalui bimbingan petugas di sana, murid-murid bergantian menanam bakau. Semuanya terlihat sangat senang.
“Nah, anak-anak, salah satu manfaat hutan bakau adalah mencegah erosi dan abrasi pantai,” jelas Pak Misno.
“Siapa yang tahu apa itu erosi dan abrasi?”
Nanda mengangkat tangannya.
“Erosi adalah pengikisan permukaan tanah oleh aliran air. Abrasi adalah pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut, Pak.”
“Jawaban Nanda tepat sekali.”
Bisa dibayangkan kalau hutan bakau tidak dijaga kelestariannya. Beberapa tahun yang akan datang proses erosi dan abrasi akan semakin meningkat dan menggeser garis pantai.
“Anak-anak, kalian tahu tidak, hutan bakau ini adalah tempat tinggal hewan-hewan laut!” Pak Wijaya menunjuk sesuatu di antara bakau.
Anak-anak mendekati arah yang ditunjukkan Pak Wijaya. Mereka melihat ada beberapa ekor ikan kecil di sana.
“Di antara bakau, hewan-hewan mungil ini melindungi dirinya dari para pemangsa atau predator. Selain itu, akar tongkat pohon bakau memberi zat makanan untuk mereka.” Pak Wijaya menjelaskan.
Murid-murid menjadi paham. Begitu banyaknya manfaat bakau menyebabkan ekosistem tumbuhan ini harus dijaga kelestariannya. (***)
Sampai jumpa di tulisan berikutnya ^_^