Pengalaman Menggunakan Khalisa Lip Balm
Dari Abu Dzar Radhiyallahu Anhu. Rasulullah SAW Bersabda :
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Rahasia dibalik senyum
Penelitian di Inggris menunjukkan bahwa sebuah senyuman bisa menimbulkan efek stimulasi di otak setara dengan efek yang didapatkan dari makan 2.000 batang cokelat. Wow!
Senyum merupakan cara paling ringan yang bisa dilakukan seseorang untuk mendapatkan banyak manfaat positif. Pasalnya, kata seorang psikolog, seseorang hanya butuh 17 otot di wajah untuk tersenyum. Bandingkan saja dengan mengernyitkan dahi. Seseorang butuh lebih dari 40 otot di wajah saat mengernyitkan dahi. Lebih baik senyum daripada manyun, kan?
Ternyata, senyum juga bukan asal senyum, lho!
Kenalan dengan Senyum Duchenne
Dari beragam tipe senyum, hanya Senyum Duchenne yang memberikan manfaat paling maksimal.
Duchenne smile hanya terjadi saat seseorang memberikan senyum tulus, yakni ketika otot mata ikut tersenyum. Dengan kata lain, saat tersenyum, mata akan ikut berkerut dan menampakkan gigi. Tipe senyuman ini juga bisa membedakan antara senyum palsu atau sungguhan.
Ternyata, senyum tulus atau nggak tulus itu bisa ketahuan, ya. Karena senyum sangat bermanfaat buat kesehatan. Jadi, kalau bibir tersenyum, tapi malah jadi sakit-sakitan, senyumnya patut dipertanyakan :D Tulus nggak, tuh? Hehehe.
So, walaupun nampak sepele, ternyata senyum punya kekuatan super!
Senyum itu Ibadah
Sering dengar kalimat ini kan, Sahabat? Pasti, dong, ya! Tapi, kalau kita nggak bisa senyum gegara kulit bibir pecah-pecah, gimana dong? Ini masalah serius, Sahabat. Selain pahala bakalan berkurang karena nggak bisa senyum, kita bisa dicap sombong karena buang muka mulu pas disapa orang. Humph! Saya pernah ngalamin hal ini, lho! Kalau ingat kejadian itu, sungguh bikin malu. Jangan sampai keulang lagi, deh!
Ceritanya, saat itu saya masih kuliah. Jam sepuluh pagi kelas sudah berakhir. Kata komting kelas, kuliah akan dilanjutkan pada pukul dua siang. Menunggu adalah hal yang membosankan, ya.
Karena teman-teman pada sibuk dengan tugas masing-masing, saya memutuskan pergi ke perpustakaan. Pilih sana pilih sini akhirnya saya menemukan satu buku. Duduk di pojokan, nyantai sendiri. Kalau sedang asyik baca, saya suka menjilati bibir. Apalagi ruangan itu ber-AC. Makin seringlah saya menjilati bibir. Niatnya sih supaya bibir nggak kering.
Tanpa terasa, azan zuhur berkumandang. Saya pun pergi ke kelas untuk mengambil mukena kecil yang selalu setia menemani. Saat itu, Sarah, teman sebangku saya, juga sedang siap-siap menuju musala. Ia mengambil mukena dari tasnya.
“Bareng, yuk!” ajak saya. Sarah menoleh.
“Bibir kamu kenapa, Vi?” tanyanya dengan tatapan heran.
Cepat-cepat saya mengeluarkan cermin kecil. Dan ... olala. Bibir saya berjamur! Seperti bayi habis minum susu. Kulit putih berlepotan. Terutama di sudut bibir. Pantesan tadi rada perih.
Tanpa menjawab pertanyaan Sarah, saya langsung menuju kamar mandi. Pas melewati pintu, ada teman yang menyapa. Uh! Saya yang panik nggak sempat lagi menoleh dan menjawab. Duh, si Teman pasti kesal karena merasa dicuekin.
Sesampainya di kamar mandi, saya perhatiin bibir. Ketika dibasuh dengan air, kulit putih-putih itu mengelupas. Perih, euy! Setelah bersih saya pun kembali ke kelas. Sarah masih menunggu. Untunglah dia nggak bertanya lagi dan kami langsung berangkat menuju musala.
Sepanjang perjalanan, saya ingat-ingat lagi. Perjalanan dari perpustakaan menuju kelas itu harus melewati sebuah koridor. Tadi banyak orang di sana dan saya juga menyapa seseorang. Duh, malu sekali kalau mengingat kejadian itu. Bisa-bisa saya dicap si jorok dengan senyum mengerikan. Padahal, senyum saya itu tulus, lho.
Nah, gegara bibir yang kurang terawat, kita bisa dicap sombong plus jorok. Nggak banget, kan!
Selesai shalat zuhur, saya masih merasa malu nih. Iseng, saya membuka akun facebook dari hape. Tralala ... seorang teman mem-post status tentang masalah bibirnya. Katanya, masalah dia akhirnya teratasi setelah memakai pelembab bibir.
Pelembab bibir? Saya mulai berpikir. Selama ini saya belum pernah memakaikan produk apapun pada bibir. Selain rutin mengoleskan madu sebelum tidur, makan banyak buah dan memperbanyak minum air putih.
Sebelum pulang ke rumah, saya putuskan untuk membeli pelembab. Saya ke apotik yang letaknya berdekatan dengan kost. Duh, sedari sore sampai mau magrib, belum ketemu-ketemu. Lelah. Selama seminggu setelah hari itu, saya selalu mengacai bibir dan membawa sapu tangan. Setiap “si Putih” datang, saya langsung menghapusnya. Ribet dan bikin selalu harus waspada. Plus sambil meringis menahankan perih. Huhuhu.
Akhir pekan tiba, saya pulang ke rumah. Sorenya, saya main ke hypermart. Mungkin sudah takdir, ya. Padahal bedak, pelembab, dan pembersih muka saya masih lengkap, tapi kaki seolah tertarik menuju rak-rak penyedia produk kecantikan.
Saya pun menemukan sebuah benda imut seukuran lipstik. Warna kemasannya kuning. Karena terbaca ada kata lip care, saya pun tertarik untuk membaca kemasan itu lebih detail.
Kata-kata selanjutnya, memersuasi saya dengan sukses!
Kelembutan dan kehalalan formula Khalisa kini hadir untukmu! Khalisa dengan kandungan utama Beeswax, Sea Butter dan Olive Oil yang bekerja sinergis menjaga kelembaban bibir agar senantiasa halus, lembut dan cantik. Diperkaya dengan vitamin E yang dikenal sebagai antioksidan alami serta SPF 25 untuk melindungi warna alami bibir dari pengaruh buruk sinar UV. Tidak berwarna sehingga dapat digunakan kapan saja, dan dengan aroma Vanilla Honey yang akan membuatmu tersenyum.
Halal, melembabkan, SPF 25, Vitamin E, tidak berwarna dan bisa membuat tersenyum? Wah! Ini sesuai kriteria pelembab yang saya idamkan! Langsung, deh, comot satu dan bawa ke Mbak Kasir yang ramah.
Lalu, ada juga label HALAL dari MUI. Makin yakin sama produk yang satu ini. Nggak was-was kalau mengandung komposisi yang nggak sesuai syariat agama Islam.
Kehalalan Khalisa buat kita nggak was-was
Setelah pakai Khalisa Lip Balm, perubahan pada bibir saya berangsur-angsur tampak. Hanya sekitar dua minggu, alhamdulillah, bibir saya sudah mengalami perubahan signifikan. Si putih lenyap plus makin merah dan lembab.
Perawatan dari dalam, seperti mengoleskan madu, makan banyak buah dan memperbanyak minum air putih itu perlu. Ditambah perawatan dari luar dengan menggunakan Khalisa Lip Balm, usaha perawatan bibir jadi makin maksimal.
Nggak bisa jauh-jauh dari Khalisa. Selalu siap sedia di dalam tas bareng buku, pena, tisu dan cermin.
Kemudian, saya pun semakin tertarik pada Khalisa. Tak kenal maka tak sayang. Saya sambangi website, akun facebook, twitter dan instagram Khalisa. Ternyata, Khalisa juga rajin mem-post tips cantik dan motivasi di timeline-nya. Klik like dan follow, yes!
Melalui akun media sosial Khalisa, saya jadi tahu kalau si Kecil Serba Manfaat ini punya empat varian, yaitu:
1. Khalisa Lip Care Red Cherry Peppermint
Pelembab bibir dengan warna merah lembut yang natural serta aroma Cherry Peppermint segar yang akan membuatmu tersenyum.
Saran : Varian Khalisa ini cocok buat kamu yang punya bibir dengan warna agak gelap.
2. Khalisa Lip Care Peach Caramel
Pelembab bibir dengan warna salem yang natural dan aroma Caramel manis yang membuatmu tersenyum.
Saran : Buat yang pengen tampil natural pakai varian ini, deh.
3. Khalisa Lip Care Pink Bubble Gum
Pelembab bibir dengan warna pink lembut yang natural. Dengan aroma Bubble Gum yang akan membuatmu tersenyum.
Saran : Mau bibir nge-pink alami? Varian ini istimewa buat kamu.
4. Khalisa Lip Care Pure Vanilla Honey
Pelembab bibir tanpa warna sehingga dapat digunakan kapan saja. Dengan aroma Vanilla Honey yang akan membuatmu tersenyum.
Saran : Varian ini cocok Sahabat pakai ke mana saja. Tanpa warna. Dipakai buat main, oke-oke aja.
Takdir membawa saya berkenalan terlebih dahulu dengan Khalisa Lip Care Pure Vanilla Honey. Perkenalan ini, membawa saya untuk mengenali keluarganya, deh.
Khalisa Lip Care bisa Sahabat dapatkan di Hypermart, Giant, Guardian, dan Watsons dengan harga Rp 20.000 saja.
Mengingat distribusi Khalisa masih di toko-toko besar, semoga dalam waktu mendatang sudah tersedia di apotik dan toko kecil, ya. Kan lebih dekat lebih baik. ;)
Khalisa banyak manfaatnya, kan? Sebagai masukan buat Khalisa, putaran lip balm-nya diketatin lagi, ya. Soalnya, putaran lip balm Vanilla saya udah loss. Hiks. Jadi, setiap habis pakai dan mau masukin lip balm lagi, kudu dibantu pakai jari. Khawatir ada kuman yang nempel di Khalisa-nya.
Nah, setelah ketemu keluarga Khalisa dari PT. Rohto Laboratories Indonesia ini, masalah bibir yang saya alami jadi raib. Kamu juga perlu pakai produk yang satu ini, Sahabat. Selain mengobati, Khalisa juga bisa mencegah. Bibir kita jadi makin sehat terawat. Jadi, jangan tunda sebelum terlambat ;)
Kini saya bisa menebar senyuman tulus tanpa khawatir dengan si Putih yang bikin perih. Senyuman tulus datang dari hati yang tulus pula. Yuk, tebar senyum tulus bersama Khalisa Lip Balm! ^_^
Love,
Karunia Sylviany Sambas
Sumber:
Koleksi pribadi
Facebook Khalisa Indonesia
Twitter Khalisa Indonesia
Instagram Khalisa Indonesia
Efek Senyum Saat Menstimulasi Otak
Manfaat Senyum Untuk Kesehatan
Blognya jadi manis banget, Mbak. Semoga sukses lombanya, ya ...