Blessful August by indahnuria.com

Berkah : Bersyukur, Maka Bertambah

Yuk, kenalan dulu dengan si Berkah. Menurut KBBI, berkah adalah karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia; berkat. Lalu, berkah terindah seperti apa yang pernah saya dapat?

Jreng ... jreng ...
 
Dimulai sejak awal tahun ini saya, ya. Lulus dengan sukses dari PTN adalah berkah terindah di awal tahun 2015. Gelar Sarjana Sains Terapan berhasil disandang. Kuliah dalam jangka waktu sesingkat mungkin kudu berpacu dengan setumpuk (baca : segunung) tugas, kan? Humph! Kalo nggak kuat-kuat banget bisa ambruk nih badan. Ke sana ke mari membawa alamat jreng ... jreng mencari dosen buat konsul, ngelarin tugas harian, KTI, dan bertumpuk-tumpuk tugas yang lain. Akhirnya, toga berhasil dipakai di hari istimewa. Bareng sama teman seangkatan. Duh, semua lelah langsung lenyap rasanya.

Berkah lanjutan ...
 
Cerita berkahnya flasback, ya. 
 
Tanggal 10 Agustus 2015 adalah hari pertama saya ikutan kelas menulis cerita anak online, Merah Jambu Anak 5. Kelas ini diasuh oleh Bunda Nurhayati Pujiastuti. Keinginan ikutan kelas sudah lama sekali. Sudah sejak woro-woro kelas online disuarakan. Dari mulai gratis hingga berbayar. Sewaktu masih gratis, saya belum beruntung. Sudah memenuhi persyaratan, tapi nggak lolos seleksi. Hiks! Gagal ikutan. Kemudian kelas berbayar diadakan. Sayangnya, saya belum punya penghasilan. Minta orang tua buat ngebiayain? Ih! Kayaknya kurang etis, ya. Mama dan Papa pasti punya pos-pos pengeluaran lain daripada sekadar membiayai kelas online saya, kan?

giveaway bersyukur

Lama, sibuk cari cara supaya bisa ikut kelas. Dapat penghasilan tujuan utama. Kirim tulisan ke media lokal dan nasional. Ke lokal, alhamdulillah berbuah manis. Ada beberapa yang berhasil tayang. Berubah dari sekadar tulisan di hitam putih microsoft word menjadi cantik dan diberi ilustrasi kece. Kan lokal, ya, honornya agak-agak gimana gitu. Maklumin aja. Harus diambil sendiri ke kantor redaksi. Jarak ke kantor redaksi lumayan, bo. Lima jam perjalanan belum naik angkotnya. Jalan satu-satunya, ya, minta tolong teman. Namanya minta tolong, ya, bo tau diri lah, ya. Kasi uang capek bin uang jalan gitu. Yah, honornya berkurang, dong! Tenang, rezeki mah udah diatur Allah SWT!

Lanjut, dapatlah segitu-gitunya. Ah, belum nyampe buat ikutan kelas. Usahanya lanjut, dong. Dalam berusaha kudu berdoa juga. Ora et labora! Akhirnya, Allah SWT menunjukkan kuasa. Jelang magrib suatu ketika, saya sempetin lihat smartphone, eh ada bbm dari salah seorang teman SMA. Katanya, dia mau ke luar kota. Dan mau nggak mau harus ninggalin anak didiknya.

“Mau ngajar les private anak SMP, Ukh?” tanyanya via bbm.

Sempat berpikir agak lama sebelum menjawab ya/tidak. Karena kan sudah sekitar tujuh tahun yang lalu saya pegang buku sekolahan :D Setelah diskusi dengan diri sendiri, tanya Mama, dan saudara sebangsa setanah air, keputusan Iyes didapat. Mulailah saya yang lulusan akademi kebidanan menjelma pengajar gadungan. Fiuh! Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Si adek yang belajar cepat nangkep cuap-cuap saya. Semoga bermanfaat, ya, Dek.

Gaji pertama? Oh! Alhamdulillah. Awalnya sempat H2C. Minimal setengah juta! #ngarep. Dapetnya mendekati setengah juta! Kalo mimpi harus tinggi. Kalaupun harus jatuh (baca : nggak tercapai) kan dekat juga dengan yang diimpiin :D Tiga bulan berlalu. Alhamdulillah nggak buat malu! Bulan Agustus 2015 ini, horeee ... saya bisa ikut kelas!
 
Ini sudah memasuki minggu keempat. Alhamdulillah, lima cerpen anak sudah berhasil saya selesaikan di kelas. Ada kepuasan, tentu saja. Dulu-dulunya seringkali tulisan saya hanya selesai sebagai draft. Kini, sudah maksimal bin optimal. Beberapa rahasia kirim tulisan sudah saya dapat. Mau tahu? Sini tah saya bisikin! :D Tinggal kirim dan berdoa yang kenceng!

Lanjut ...

Berkah tulisan humor yang bermunculan di media! Jujur, saya rasa saya kurang humoris. Terutama dalam nulis. Kalo ngomong, ya, kadang seleboran juga. Kalo udah akrab sih. Klo belum kenal? Ya, bakal dicap pendiam kelas kakap! :D

Pertama, dimuat di Harian Analisa Medan. Setelah sembilan bulan ibu mengandung. Eh. kok malah nyanyi? Ya, sembilan bulan di e-mail redaksi maksudnya. ^^ Humor saya akhirnya tayang. Bisa dibaca Humor di Analisa Medan.

Kedua, hari ini, tepat tanggal 31 Agustus 2015, saat hape yang tadinya mati dihidupin, ada bunyi triiing. Sebuah e-mail masuk dari Mbak Ratri. Sempat deg-degan buka e-mail ini sampai akhirnya ... Taraa .....

Dear Ibu Karunia Sylviany Sambas,
Selamat! bahwa tulisan humor Ibu yang berjudul Teman Les Private telah masuk Reader's Digest Indonesia edisi September 2015

Ketahuan banget ya jarang dikirimin e-mail. Hahaha. Akhirnya saya bisa nyusul jejak manteman yang keren! Trims banyak-banyak buat contekan tips en trik kepenulisan di blog. Karena itu, saya senang ngeblog dan tayangin karya yang berhasil dimuat di media. Terselip harapan agar yang baca juga memperoleh manfaat. Dari kita kembali ke kita gitu loh! ^^

Agustus ini juga sukses memecah rekor terbanyak versi saya kirim ke media. Semoga bisa panen melimpah ruah di bulan-bulan mendatang. Aamiin.

Ohya, syukur selanjutnya adalah email masuk hari ini bertepatan dengan hari ulang tahun adik saya, Muhammad Azizi Mursali Sambas, yang ke 19 tahun. Dan ia baru masuk kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di antara kita, kau yang pertama jejakkan kaki di sana. Ah, kok mendadak mellow? :D

Lagi ... lagi dan tak akan pernah henti. Bukankan di QS. Ar Rahman wujud kesyukuran itu berkali-kali ditanyakan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Senantiasa berusaha dan berdoa. Karena mimpi itu buat si pemimpi. Dan nyata itu buat si pemimpi yang berani beraksi!

Insya Allah berkah di Agustus 2015 ini akan terus berlanjut. Untuk kamu juga. Kamu? Iya, kamu yang baca :D Bersyukur, maka bertambah! Insya Allah.



Next Post Previous Post
8 Comments
  • Santi Dewi
    Santi Dewi 2 September 2015 pukul 08.32

    Alhamdulillah ya berbuah hasil :) Semoga bisa terus berkarya ya...
    salam kenal :)

    • Karunia Sylviany Sambas
      Karunia Sylviany Sambas 2 September 2015 pukul 08.42

      Ya, Mbak. Alhamdulillah. Penantian yang berujung manis ^^ Insya Allah, Mbak. Salam kenal kembali, Mbak Santi.

      Terima kasih banyak buat kunjungannya, ya :)

  • Hidayah Sulistyowati
    Hidayah Sulistyowati 4 September 2015 pukul 22.18

    Wah, kita telat berteman ya Nia. Padahal udah berteman dalam jaringan yang sama.
    Moga sukses dan barakallahu :)

    • Karunia Sylviany Sambas
      Karunia Sylviany Sambas 5 September 2015 pukul 11.08

      Aamiin yaa Robbal'alamiin. Doa yang sama buat Mbak Wati, ya. Saya baru tahu kalo Mbak Hidayah Sulistyowati itu Mbak Wati :D Nama Mbak udah nggak asing kayaknya. Cerpen Mbak sering dimuat di majalah remaja, ya. Afwan, kalau kata-kata saya kurang berkenan. :)

  • Pungky Prayitno
    Pungky Prayitno 4 September 2015 pukul 23.12

    Waaah selamaaat. Semoga terus berkarya dan berkarya dan terus menuai berkah ^_^

    • Karunia Sylviany Sambas
      Karunia Sylviany Sambas 5 September 2015 pukul 11.11

      Aamiin yaa Robbal'alamiin. Terima kasih banyak buat semangatnya, Mak ^_^ Go go semangat!
      Harapan yang sama buat Mak Pungky juga, ya. Terima kasih banyak buat kunjungannya. ^^

  • Lidya
    Lidya 9 September 2015 pukul 23.10

    Allhamdulillah karya-karyanya banyak yang di muat ya di media. Aku haru sbelajar nih buat cepren anak. Aslam kenal mbak. Terima kasih sudah ikutan GAnya Mbak indah

    • Karunia Sylviany Sambas
      Karunia Sylviany Sambas 10 September 2015 pukul 20.32

      Alhamdulillah, Mbak Lidya. Yuk, Mbak belajar bareng. Saya juga masih belajar nih, Mbak. Semua penulis keren dan hebat turut memotivasi saya. Melihat karya mereka tayang di media itu menjadi suntikan energi yang dahsyat, Mbak ^_^
      Sama-sama, Mbak. Terima kasih juga buat kunjungannya, ya. Salam kenal kembali. ^^

Add Comment
comment url